Dataset ini berisi data jumlah kelahiran dan kematian bayi di kabupaten Garut.
Penjelasan mengenai variabel di dalam Dataset ini sebagai berikut:
Latar Belakang: Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali pada tahun yang berakhiran lima,kecuali pada tahun 1976. SUPAS tahun 1995 yang ketiga kali dilaksanakan oleh BPS, dengan materi pokok yang dicakup adalah: - fertilitas - mortalitas - migrasi - keterangan sosial ekonomi sebagai materi penunjang
SUPAS tahun 1995 pertama kali dilakukan pengumpulan data tentang urbanisasi di 6 kota besar, yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Ujung Pandang. Hal ini mengingat studi perpindahan penduduk (urbanisasi) masih jauh tertinggal dan langka, sedangkan dampak dari perpindahan terhadap karakteristik penduduk dan masalah sosial yang timbul tidak kalah penting kalau dibandingkan dengan dampak fertilitas dan mortalitas.
Dalam dua dekade terakhir ini, dirasakan bahwa urbanisasi yang terjadi di Indonesia kita sangat pesat dan kecenderungan ini akan berjalanlebih cepat lagi di masa yang akan datang dan dampaknya terhadap berbagai segi kehidupan di daerah kota akan makin besar. Data yang dihasilkan dari SUPAS95 diharapkan dapat menjembatani kebutuhan data kependudukan setelah Sensus Penduduk 1990 dan menjelang Sensus Penduduk 2000.
Tujuan SUPAS tahun 1995 adalah: 1. Memperkirakan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. 2. Mengetahui karakteristik migran. 3. Mendapatkan data penduduk secara rinci menurut jenis kelamin, golongan umur, status perkawinan, kewarganegaraan, pendidikan, agama, kegiatan, lapangan usaha, jenis pekerjaan, jumlah anak yang dilahirkan ibu, perpindahan, dan keadaan tempat tinggal. 4. Memperoleh daftar rumah tangga untuk dasar pemilihan sampel rumah tangga SUSENAS96.
Seluruh Wilayah Indonesia.
Unit analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan Supas95 adalah individu, tempat tinggal/wilayah, WNI atau WNA dan Migrasi, dll
Survei Penduduk Antar Sensus 1995 mencakup penduduk yang bertempat tinggal tetap, baik warga negara Indonesia maupun warga asing pada wilayah pencacahan (wilcah) terpilih di seluruh Indonesia.
Sampel Probabilitas
Lainnya (sepuluh tahun sekali)
i). Pendaftaran bangunan dan rumah tangga antara lain untuk mengetahui jumlah anggota rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga migran serta banyaknya rumah tangga menurut golongan pengeluaran sebulan di kelompok segmen (kalseg) terpilih. Untuk pendaftaran bangunan dan rumah tangga telah dipilih sejumlah wilcah, kemudian dari setiap wilcah tersebut dipilih satu kalseg.
ii).Pencacahan sampel yaitu pencacahan terhadap penduduk yang tinggal di dalam rumah tangga terpilih. Untuk pencacahan sampel dipilih 16 rumah tangga oleh pengawas/pemeriksa dari setiap kalseg terpilih.
Pencacahan rumah tangga dengan menggunakan Daftar SUPAS95-S dilakukan terhadap rumah tangga terpilih. Petugas pendaftaran rumah tangga dan pencacahan rumah tangga terpilih adalah orang yang sama.
Wawancara langsung
Kematian bayi adalah kematian anak kurang dari satu tahun. Kematian bayi diukur sebagai tingkat kematian bayi, yang merupakan jumlah kematian anak di bawah satu tahun per 1000 kelahiran. Kematian Balita adalah Jumlah kematian anak yang berumur berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu (termasuk kematian bayi). Variabel-variabel dalam datasheet ini meliputi : KODE WILAYAH : Variabel dengan type data Numerik . Merupakan kode numerik untuk wilayah Kota Bima dan lingkup wilayah dibawahnya, sesuai dengan ketentuan BPS yang merujuk pada Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019. NAMA WILAYAH : Merupakan nama wilayah tempat populasi atau data berasal, dengan type data teks. KEMATIAN BAYI NEONATAL LAKI-LAKI (0-28 Hari) : Menyatakan banyaknya kematian bayi berjenis kelamin laki-laki yang terjadi dalam 28 hari pertama setelah kelahiran,
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) bertujuan untuk mengestimasi jumlah penduduk dan indikator demografi diantara dua waktu sensus penduduk. Badan Pusat Statistik (BPS) telah empat kali melakukan SUPAS, yaitu tahun 1976, 1985, 1995, dan 2005. SUPAS2015 merupakan SUPAS yang kelima yang dilaksanakan BPS.
SUPAS 2015 mengumpulkan data kependudukan yang mencakup: keterangan pokok penduduk, lansia, kelahiran, kematian, kematian ibu, perpindahan penduduk, ketenagakerjaan, fasilitas perumahan, dan ditambahkan informasi mengenai: migrasi keluar internasional, perubahan iklim, dan disabilitas.
Kegiatan SUPAS 2015 telah dimulai sejak tahun 2013 yaitu dengan rangkaian persiapan penyusunan kuesioner dan buku pedoman. Kuesioner dan buku pedoman tersebut telah disusun melalui berbagai diskusi dan workshop, dengan mempertimbangkan masukan dari para pengguna data dan pakar kependudukan.Pada tahun 2014 telah dilakukan uji coba SUPAS 2015 di tiga provinsi, yaitu: Provinsi Sumatera Barat (Kota Padang); Provinsi DI Yogyakarta (Kabupaten Bantul); dan Provinsi Sulawesi Utara (Kota Manado).
Uji coba SUPAS 2015 menerapkan seluruh tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan pada SUPAS 2015. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menguji rancangan prosedur, tata kerja dan manajemen lapangan, rekrutmen petugas, kuesioner, menyempurnakan rancangan buku pedoman, program pengolahan data dan berbagai aspek administratif.
Hasil kegiatan uji coba SUPAS 2015 dievaluasi dan menjadi bahan yang dibawa pada rangkaian diskusi, workshop, dan seminar yang dihadiri oleh para pengguna data serta pakar kependudukan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menyempurnakan metodologi, kuesioner, buku pedoman, pengolahan, serta diseminasi hasil SUPAS 2015. Kegiatan lapangan SUPAS 2015 dilakukan selama periode tanggal 1-31 Mei tahun 2015 yaitu dengan diawali oleh pemutakhiran rumah tangga dan pemilihan sampel diikuti dengan pencacahan ke rumah tangga terpilih, untuk seluruh wilayah sampel yang tersebar di Indonesia.
Tujuan SUPAS 2015 adalah : 1. Memperkirakan jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk. 2. Menyediakan data untuk penghitungan parameter fertilitas, meliputi angka kelahiran total (TFR), angka kelahiran kasar (CBR), rasio ibu-anak (CWR), angka kelahiran menurut kelompok umur (ASFR), dll. 3. Menyediakan data untuk penghitungan parameter migrasi, meliputi migrasi semasa hidup, migrasi risen, migrasi internasional, dll. 4. Menyediakan data untuk penghitungan parameter mortalitas, meliputi angka kematian kasar (CDR), angka kematian bayi (IMR), angka kematian balita (U5MR), dan angka kematian ibu (MMRatio). 5. Memperbaharui proyeksi penduduk yang telah disusun sebelumnya. 6. Menyediakan data yang dapat digunakan untuk perencanaan dan evaluasi berbagai program pemerintah.
SUPAS 2015 dilaksanakan di seluruh Indonesia. Jumlah sampel yang dicakup adalah 40.750 blok sensus (BS) dengan jumlah rumah tangga sampel sebanyak 652.000.
Seluruh Wilayah Indonesia
Unit analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan ini,adalah Rumah tangga biasa, tidak termasuk rumah tangga khusus
SUPAS 2015 dilaksanakan di seluruh Indonesia mencakup 652.000 rumah tangga dari 40.750 blok sensus.
Sample survey data [ssd]
Lainnya
SUPAS 2015, penghitungan jumlah sampel yakni variabel yang dijadikan dasar penghitungan adalah perkiraan kejadian kematian pada wanita yang sedang hamil, saat melahirkan, dan saat nifas dari data Sensus Penduduk 2010 dengan harapan memberikan gambaran yang lebih akurat pada level region dan nasional.
Jenis rancangan sampel adalah probability.
Metodologi yang digunakan di poin 2, adalah Multi stage yakni sampel blok sensus dan sampel rumah tangga.
Sampling frame yang digunakan adalah : i. Kerangka sampel blok sensus: blok sensus pada setiap kabupaten/kota yang terlebih dahulu dilakukan proses stratifikasi berdasarkan indeks kesejahteraan rumah tangga, sehingga kerangka sampel blok sensus adalah daftar blok sensus yang dilengkapi dengan strata dimaksud dan jumlah rumah tangga hasil SP2010. ii. Kerangka sampel rumah tangga: daftar seluruh rumah tangga hasil pemutakhiran pada blok sensus terpilih. Proses pemutakhiran rumah tangga atau updating dilakukan untuk mendapatkan gambaran keadaan rumah tangga yang sebenarnya di blok sensus terpilih. Pada saat pemutakhiran tersebut ditanyakan juga kejadian kematian yang terjadi di rumah tangga biasa.
Alokasi sampel adalah dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan jumlah sampel yang dicakup adalah 40.750 blok sensus dengan jumlah rumah tangga sebanyak 652.000.
Face-to-face [f2f]
Datasheet ini berisi informasi mengenai jumlah kematian ibu menurut penyebab kematian yang merujuk pada statistik yang mencatat berbagai alasan kematian ibu selama kehamilan, persalinan, atau periode postpartum. Data ini biasanya diklasifikasikan berdasarkan faktor penyebab seperti: Pendarahan, Hipertensi dalam Kehamilan, Infeksi, gangguan sistem peredaran darah, Gagngguan Metabolik dan lain lain. Untuk mencegah kematian ibu, penting dilakukan deteksi dini dan penanganan yang tepat. Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk rutin periksa ke dokter, terutama pada masa nifas. Adapun variabel-variabel yang ada dalam datasheet ini meliputi : KODE WILAYAH : Merupakan kode numerik untuk wilayah Kota Bima dan lingkup wilayah dibawahnya, sesuai dengan ketentuan BPS yang merujuk pada Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019. NAMA WILAYAH : Merupakan nama wilayah tempat populasi atau data berada, dengan type data teks. JUMLAH KELAHIRAN HIDUP : Menyatakan banyaknya kelahiran bayi yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan segera setelah dilahirkan (lahir dalam keadaan hidup)
Datasheet ini berisi informasi mengenai jumlah kematian ibu (yang dilaporkan) di Kota Bima, selama masa kehamilan ibu, proses persalinan dan masa nifas ibu yang didefinisikan sebagai kematian yang terjadi saat kehamilan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa memperhitungkan durasi dan tempat kehamilan, yang disebabkan atau diperparah oleh kehamilan atau pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan. Kematian ibu merupakan kematian yang terjadi selama kehamilan, proses persalinan atau 42 hari setelah melahirkan. Kematian ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang terkait dengan kehamilan atau penanganannya. Adapun variabel-variabel yang ada dalam datasheet ini meliputi : KODE WILAYAH : Merupakan kode numerik untuk wilayah Kota Bima dan lingkup wilayah dibawahnya, sesuai dengan ketentuan BPS yang merujuk pada Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019. NAMA WILAYAH : Merupakan nama wilayah tempat populasi atau data berasal, dengan type data teks'. JUMLAH KELAHIRAN HIDUP : Banyaknya kelahiran bayi yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan segera setelah dilahirkan (lahir dalam keadaan hidup). KEMATIAN IBU HAMIL : banyaknya kematian ibu yang terjadi selama masa kehamilan. KEMATIAN IBU BERSALIN : banyaknya kematian ibu yang terjadi selama proses persalinan. KEMATIAN IBU NIFAS : banyaknya kematian ibu yang terjadi dalam kurun waktu 42 hari setelah persalinan TOTAL KEMATIAN IBU : banyaknya kematian ibu yang terjadi selama masa kehamilan, proses persalinan atau dalam kurun waktu 42 hari setelah persalinan.
Attribution 4.0 (CC BY 4.0)https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
License information was derived automatically
KECAMATAN DEMPET DALAM ANGKA KATALOG BPS DEMAK 2018
Attribution 4.0 (CC BY 4.0)https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
License information was derived automatically
Kecamatan Dempet Dalam Angka Katalog BPS Kabupaten Demak 2019
Dataset ini berisi data Jumlah Bayi Yang Lahir Dari Ibu HBsAg Reaktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas pada tahun 2023Penjelasan mengenai variabel di dalam dataset ini:kode_provinsi: menyatakan kode Provinsi Jawa Barat sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data numerik.nama_provinsi: menyatakan lingkup data berasal dari wilayah Provinsi Jawa Barat sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data teks.kode_kabupaten_kota: menyatakan kode dari setiap kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data numerik.nama_kabupaten_kota: menyatakan lingkup data berasal dari setiap kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat sesuai penamaan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data teks.jumalah_Jumlah Kematian Balita : menyatakan Jumlah Kasus Tuberkulosis Anak 0-14 dengan tipe data numerik.kode_kecamatan: menyatakan kode dari setiap kecamatan di kabupaten cirebon Provinsi Jawa Barat sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data numerik.nama_kabupaten_kota: menyatakan nama dari setiap kecamatan di kabupaten cirebon Provinsi Jawa Barat sesuai penamaan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data teks.nama_puskesmas: menyatakan nama puskesmas dengan tipe data teksjumlah_suspek_campak : menyatakan Jumlah Suspek dengan tipe data numerik.tahun: menyatakan tahun produksi data dengan tipe data numerik.
Dataset ini berisi data Jumlah Bayi Yang Lahir Dari Ibu HbSAg Reaktif Mendapat HBIG Menurut Kecamatan Dan Puskesmas pada tahun 2023Penjelasan mengenai variabel di dalam dataset ini:kode_provinsi: menyatakan kode Provinsi Jawa Barat sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data numerik.nama_provinsi: menyatakan lingkup data berasal dari wilayah Provinsi Jawa Barat sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data teks.kode_kabupaten_kota: menyatakan kode dari setiap kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data numerik.nama_kabupaten_kota: menyatakan lingkup data berasal dari setiap kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat sesuai penamaan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data teks.jumalah_Jumlah Kematian Balita : menyatakan Jumlah Kasus Tuberkulosis Anak 0-14 dengan tipe data numerik.kode_kecamatan: menyatakan kode dari setiap kecamatan di kabupaten cirebon Provinsi Jawa Barat sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data numerik.nama_kabupaten_kota: menyatakan nama dari setiap kecamatan di kabupaten cirebon Provinsi Jawa Barat sesuai penamaan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data teks.nama_puskesmas: menyatakan nama puskesmas dengan tipe data teksjumlah_suspek_campak : menyatakan Jumlah Suspek dengan tipe data numerik.tahun: menyatakan tahun produksi data dengan tipe data numerik.
Attribution 4.0 (CC BY 4.0)https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
License information was derived automatically
Kecamatan Dempet Dalam Angka Katalog BPS Kabupaten Demak 2019
Not seeing a result you expected?
Learn how you can add new datasets to our index.
Dataset ini berisi data jumlah kelahiran dan kematian bayi di kabupaten Garut.
Penjelasan mengenai variabel di dalam Dataset ini sebagai berikut: