59 datasets found
  1. i

    National Socio-Economic Survey 2007 - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    • datacatalog.ihsn.org
    Updated Mar 29, 2019
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Central Bureau of Statistics (BPS) of Indonesia (2019). National Socio-Economic Survey 2007 - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/index.php/catalog/4851
    Explore at:
    Dataset updated
    Mar 29, 2019
    Dataset authored and provided by
    Central Bureau of Statistics (BPS) of Indonesia
    Time period covered
    2007
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Badan Pusat Statistik/BPS (Central Statistical Agency) is responsible for the availability of data required for the development planning of both sectoral and cross-sectoral. Other than to see the condition, to monitor, and to evaluate development program implementation, continuous data availability also is required to make corrections to development programs being implemented. In the sector of social demography, data generated by BPS are collected among others through Sensus Penduduk/SP (Population Census), Survei Penduduk Antar Sensus/Supas (Inter-Census Population Survey), Survei Angkatan Kerja Nasional/Sakernas (National Workforce Survey), and Survei Sosial Ekonomi Nasional/Susenas (National Socioeconomic Survey).

    Susenas is a survey designed to collect social demography data which coverage is very extensive. Data collected among others includes the sectors of education, health/nutrient, housing, other socio-economics, socio-cultural activities, household consumption/expenditure and income, and also trip/travel. Since 1992, BPS through Susenas has collected core data (basic information) and module data (specific information) every year. Module data is collected along with core data every 3 years, covering household consumption and expenditure module, educational and socio-cultural module, and also housing and health module. In accordance with its turn, module for year 2007 Susenas is housing and health. However, with the availability of Basic Health Research (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas) carried out by Department/Ministry of Health, and since most part of the data collection are health data always collected through Housing and Health Module Susenas, hence the 2007 Susenas module focus more to Housing Module.

    In general, the purpose of data collection through 2007 Susenas is the availability of data on community's welfare in education, health, and buying power capability. Whereas, specifically, the purpose is: (i) Availability of core data on community's welfare which is highly required for planning, monitoring, and evaluating the success of the development; (ii) Availability of detailed data on housing and settlement such as habits of taking a bath, defecation, housing possession, building physical condition, facilities and equipments of building, and neighborhood condition.

    Geographic coverage

    National coverage, representative to the district level

    Analysis unit

    Household Members (Individual) and Household

    Universe

    Implementation Consumption Module Susenas 2007 included 68,800 household sample spread across 4,300 census blocks across regions districts / cities of Indonesia. Data collected include core data and consumption modules or expenditure and household income. Sample household Susenas consumption modules 2007 are the same households with selected households of Susenas 2005 of consumption module.

    Kind of data

    Sample survey data [ssd]

    Sampling procedure

    1. Core Susenas

    Design of 2007 Susenas sampling is a two-phase sampling design. Sampling for urban area and rural area is to be conducted separately. Procedure of 2007 Susenas sampling for a district/city is as follows:

    • Phase 1, from master sampling frame (MSF) of normal census block of 2007 Economic Census result (SE06) are to be selected census block nh (h = 1, for urban; h = 2, for rural) in a probability proportional to size (pps) method whereas size is the number of households from P4B census result (April 2003). For census block that has contents of more than 150 households, selection of one census sub-block in PPS-systematic is required with the size of household number of P4B census result. Household listing is conducted to all selected census blocks/sub-blocks.

    • Phase 2, from every selected census blocks/sub-blocks, then, to be selected m = 16 households from the listing result systematically.

    1. Module Housing and Settlements

    Data collected in module Susenas 2007 include detailed data on housing and settlements. Sample size census blocks elected module of housing and settlements designed for presentation at provincial level. Further samples census block elected module of housing and settlement is a census block sample core-module. Sample census block core-module is a subsample of the sample census block core.

    Mode of data collection

    Face-to-face

  2. i

    National Labor Force Survey 2014, May - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    Updated Jan 16, 2021
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan (2021). National Labor Force Survey 2014, May - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/catalog/study/IDN_2014_SAKERNAS-MAY_v01-ID_M
    Explore at:
    Dataset updated
    Jan 16, 2021
    Dataset authored and provided by
    Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
    Time period covered
    2013 - 2014
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melaluisensus dan survei antara lain: Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dan Survei Angkatan KerjaNasional (SAKERNAS). Dari survei-survei tersebut, hanya Sakernas yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan antar periode pencacahan.

    Kegiatan pengumpulan data ketenagakerjaan pertama kali dilaksanakan tahun 1976. Sampai dengan saat ini, Sakernas mengalami berbagai perubahan baik dalam periode pencacahan maupun cakupan sampel wilayah dan rumah tangga. Tahun 1986 sampai dengan 1993 Sakernas dilaksanakan secara triwulanan, tahun 1994 sampai dengan 2001 secara tahunan setiap bulan Agustus. Pada tahun 2002 sampai dengan 2004 selain secara tahunan juga dilaksanakan secara triwulanan. Sedangkan tahun 2005 sampai dengan 2010 Sakernas dilakukan secara semesteran pada bulan Februari dan Agustus. Dengan semakin mendesaknya tuntutan data ketenagakerjaan baik variasi, kontinuitas, kemutakhiran dan peningkatkan akurasi data yang dihasilkan, maka pengumpulan data Sakernas sejak tahun 2011 mulai dilakukan kembali secara triwulanan yaitu; bulan Februari (Triwulan I), Mei (Triwulan II), Agustus (Triwulan III) dan November (Triwulan IV) yang penyajian datanya dirancang sampai tingkat provinsi. Untuk kegiatan Sakernas pada bulan Agustus 2011 selain dengan sampel triwulanan juga terdapat sampel tambahan, dimaksudkan untuk memperoleh angka tahunan sebagai estimasi penyajian data sampai tingkat kabupaten/kota.

    Secara umum, tujuan pengumpulan data melalui Sakernas Triwulanan 2014 adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus, untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja serta perkembangannya di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.

    Rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Dari setiap rumah tangga terpilih dikumpulkan keterangan mengenai keadaan umum setiap anggota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin dan umur. Khusus untuk anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas akan ditanyakan keterangan mengenai status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pengangguran dan pengalaman kerja.

    Geographic coverage

    Seluruh Wilayah Indonesia

    Analysis unit

    Anggota Rumah Tangga yang Berumur 10 Tahun ke Atas

    Universe

    Survei ini mencakup seluruh anggota rumah tangga (ART) yang berusia 10 tahun atau lebih yang tinggal di dalam rumah tangga tersebut. Akan tetapi, rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Survei dibedakan menurut desa/kota.

    Kind of data

    Sample survey data [ssd]

    Frequency of data collection

    Triwulanan

    Sampling procedure

    1. Sakernas Triwulanan 2014 dilaksanakan di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 200.000 rumah tangga, tersebar pada 20.000 blok sensus di seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Dimana besarnya sampel Sakernas setiap triwulan sebesar 5.000 blok sensus. Sedangkan pada Sakernas bulan Agustus besarnya sampel 20.000 blok sensus, diantaranya 5.000 blok sensus adalah sampel Sakernas triwulanan III dan 15.000 blok sensus merupakan sampel Sakernas tambahan. Penambahan sampel tambahan sebesar 15.000 blok sensus dimaksudkan untuk memperoleh estimasi data hingga tingkat kabupaten/kota.

    Rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    1. Jenis rancangan sampel probability

    2. Metode pengambilan sampel* untuk SAKERNAS 2013 adalah metode pengambilan sampel klaster dua tahap dengan blok sensus sebagai unit pengambilan sampel utama (PSU) dan rumah tangga sebagai unit utama pengambilan sampel. Blok sensus (PSU) dipilih dengan probabilitas sebanding dengan ukuran. Sejumlah rumah tangga diambil secara acak dari blok sensus yang dipilih. Di dalam dokumentasi lengkapnya dijelaskan tentang bagaimana ukuran sampel ditetapkan pada tingkat domain, atau langkah-langkah stratifikasi yang dilaksanakan dan juga alokasi ukuran sampel di seluruh strata. Untuk SAKERNAS 2013 tahunan menggunakan kerangka sampel** Sensus Penduduk 2010 (SP2010).

    1) Metode pengambilan sampel SAKERNAS agak berbeda di beberapa masa. Sebagai contoh, pada tahun 1986-1989 metode pengambilan sampel adalah dengan metode rotasi, di mana sebagian dari rumah tangga terpilih pada satu periode terpilih kembali pada periode berikutnya. Hal ini terjadi pada SAKERNAS triwulanan, yang memang dilaksanakan pada periode tersebut. Pada periode-periode lainnya sering digunakan metode sampling dua sampai tiga tahap (multi tahap) untuk SAKERNAS tahunan, di mana pada tahap pertama dipilih blok sensus, tahap kedua sub blok sensus (bila ada sub blok sensus) dan tahap ketiga rumah tangga. Atau kombinasi sampling multi tahap dan metode rotasi (contoh: SAKERNAS 2006). 2) Umumnya kerangka sampel SAKERNAS tahunan diambil dari hasil pencacahan sensus penduduk yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS. Sebagai contoh, SAKERNAS tahunan 2003 digunakan kerangka sampel yang berasal dari hasil listing pencacahan rumah tangga Sensus Penduduk tahun 2000. Atau bisa juga mengambil dari kegiatan sensus rumah tangga lainnya, seperti Sensus Ekonomi (dengan penyesuaian daftar sampel), contoh: SAKERNAS 2007 mengacu hasil SE 2006 untuk pembentukan kerangka sampel blok sensus. Sedangkan untuk SAKERNAS triwulanan kerangka sampelnya adalah dari daftar rumah tangga yang diperoleh dari kegiatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS dilakukan. Sebagai contoh, untuk kegiatan SAKERNAS triwulanan 2002/2003, kerangka sampel yang digunakan berasal dari rumah tangga dari kecamatan terpilih SUSENAS 2002.

    Mode of data collection

    Face-to-face [f2f]

    Research instrument

    Instrumen yang Digunakan:

    1. Sketsa Peta Blok Sensus (SP2010-WB) Mengenali wilayah tugas Pencacah 1 BPS kab/kota
    2. Daftar SAK14-P Pemutakhiran rumah tangga hasil SP 2010Pencacah 1 BPS kab/kota
    3. Daftar SAK14.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 2 BPS kab/kota dan pengawas
    4. Daftar SAK14.AK Pencacahan rumah tangga terpilih Pencacah 1 BPS kab/kota
    5. Buku Pedoman 1 Pedoman Pencacahan Sakernas Triwulanan 2014 - 1 Pencacah dan pengawas
    6. Buku Pedoman 2 Pedoman Pengawas/Pemeriksa Sakernas Triwulanan 2014- 1 Pengawas
    7. Kode KBLI+KBJI+ Kode Pendidikan+ Kode Pelatihan Kerja Panduan untuk pengkodean Pengawas 1 Pengawas

    Response rate

    Pada prinsipnya sampel Sakernas tidak dapat diganti dengan alasan apapun

  3. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007 - Indonesia

    • dev.ihsn.org
    • datacatalog.ihsn.org
    • +1more
    Updated Apr 25, 2019
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Badan Pusat Statistik (2019). Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007 - Indonesia [Dataset]. https://dev.ihsn.org/nada/catalog/73870
    Explore at:
    Dataset updated
    Apr 25, 2019
    Dataset authored and provided by
    Badan Pusat Statistikhttp://www.bps.go.id/
    Time period covered
    2007
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Dalam pelaksanaan tugasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral maupun lintas sektor. Selain untuk melihat keadaan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan, tersedianya data yang berkesinambungan juga akan sangat membantu untuk melakukan perbaikan pada program pembangunan yang sedang dilaksanakan. Dalam bidang sosial kependudukan, data yang dihasilkan BPS antara lain dikumpulkan melalui Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

    Susenas merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang cakupannya relatif luas. Data yang dikumpulkan antara lain mencakup bidang pendidikan, kesehatan dan gizi, perumahan, sosial budaya, konsumsi atau pengeluaran dan pendapatan rumah tangga, perjalanan, pendapat masyarakat mengenai kesejahteraan rumah tangga serta modal sosial. Sejak tahun 1992, BPS setiap tahun melalui Susenas mengumpulkan data kor (keterangan pokok) dan data modul (keterangan khusus). Data modul dikumpulkan bersamaan dengan data kor setiap 3 tahun sekali, mencakup modul konsumsi atau pengeluaran dan pendapatan rumah tangga, modul sosial budaya dan pendidikan, serta modul perumahan dan kesehatan.

    Data yang dikumpulkan melalui Susenas Kor akan memperlihatkan kondisi kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan bidang sosial lainnya, sekaligus sebagai bahan evaluasi terhadap program-program pembangunan seperti pemberian subsidi. Sementara itu data yang dikumpulkan melalui modul konsumsi atau pengeluaran dan pendapatan rumah tangga digunakan secara khusus untuk penghitungan penduduk miskin. Namun, pengumpulan datanya yang dilakukan setiap 3 tahun tidak lagi dapat memenuhi tuntutan ketersediaan data kemiskinan per tahun. Maka, mulai tahun 2003 dilakukan Susenas Panel Konsumsi yang mengumpulkan data konsumsi atau pengeluaran dan pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk penghitungan penduduk miskin. Susenas Panel tersebut dilakukan dengan jumlah sampel 10.000 rumah tangga, dan hasilnya mampu menyajikan angka kemiskinan secara nasional.

    Tingginya tuntutan terhadap data kemiskinan dan mempertimbangkan bahwa sampel 10.000 rumah tangga hanya mampu menyajikan angka kemiskinan pada level nasional, maka BPS akan melaksanakan Susenas Modul Konsumsi pada bulan Februari 2007 dengan jumlah sampel sebesar 68.800 rumah tangga. Angka kemiskinan yang dihasilkan dari jumlah sampel tersebut diharapkan lebih akurat penyajiannya sampai level provinsi.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional, representatif sampai level kabupaten

    Analysis unit

    Anggota Rumah Tangga (Individu) dan Rumah Tangga

    Universe

    Pelaksanaan Susenas Modul Konsumsi 2007 mencakup 68.800 rumah tangga sampel yang menyebar pada 4.300 blok sensus di seluruh wilayah kabupaten/kota seluruh Indonesia. Data yang dikumpulkan meliputi data Kor dan Modul Konsumsi atau Pengeluaran dan Pendapatan Rumah tangga. Rumah tangga sampel Susenas Modul Konsumsi 2007 adalah rumah tangga yang sama dengan rumah tangga terpilih Susenas 2005 Modul Konsumsi.

    Mode of data collection

    Face-to-face

  4. i

    Survei Angkatan Kerja Nasional 2006 - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    Updated Mar 29, 2019
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan (2019). Survei Angkatan Kerja Nasional 2006 - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/catalog/4830
    Explore at:
    Dataset updated
    Mar 29, 2019
    Dataset authored and provided by
    Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
    Time period covered
    2006
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Survei Tenaga Kerja Nasional (SAKERNAS) adalah survei yang didesain untuk mendapatkan gambaran umum dari ketenagakerjaan dan juga untuk memahami apakah ada perubahan dari struktur tenaga kerja antar periode pencacahan. Sejak survei dimulai pada 1976, telah melalui serangkaian perubahan meliputi cakupannya, frekuensi pencacahan, jumlah sampel rumah tangga yang diikutkan, dan tipe informasi yang dikumpulkan. Survei ini adalah sumber terbesar dan paling dipercaya mengenai data ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk setiap rumah tangga yang terpilih, informasi umum mengenai kondisi dari setiap rumah tangga meliputi nama, hubungan dengan kepala rumah tangga (KRT), jenis kelamin, dan usia ditanyakan. Anggota rumah tangga (ART) berusia 10 tahun atau lebih akan ditanyakan lebih lanjut tentang status perkawinan, pendidikan dan status ketenagakerjaannya.

    SAKERNAS ditujukan untuk mengumpulkan informasi yang memenuhi tiga tujuan: 1. Ketenagakerjaan berdasar pendidikan, jam kerja, klasifikasi industri dan status pekerjaan, 2. Tingkat pengangguran dan setengah pengangguran berdasar karakteristik yang berbeda dan upayanya dalam pencarian pekerjaan, 3. Populasi usia kerja yang tidak dalam angkatan kerja (misalnya sedang sekolah, mengurus rumah tangga dan lain-lain).

    Data yang dikumpulkan pada SAKERNAS Agustus 2006, mencakup seluruh propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 68.800 rumah tangga dari seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dan data representatif hingga level provinsi. Data rumah tangga utama diambil dari hasil pencacahan kuesioner kor SAK06-AK Agustus 2006.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional*, mencakup daerah perkotaan dan pedesaan, representatif hingga level provinsi.

    *) Walaupun mencakup seluruh Indonesia, ada beberapa keadaan ketika tidak semua Propinsi dicakup. Sebagai contoh, pada tahun 2000, Sakernas tidak mencakup Propinsi Maluku karena konflik horizontal yang terjadi di sana. Selain itu, merdekanya Timor Timur pada tahun 1999 juga mengubah cakupan Sakernas untuk tahun-tahun selanjutnya. Setelah itu, dengan adanya pemekaran Propinsi sebagai konsekuensi otonomi daerah, proporsi sampel per Propinsi juga berubah, seperti di tahun 2006 ketika jumlah Propinsi sudah menjadi 33. Walaupun demikian, perbedaan cakupan hanya berpengaruh pada besaran/level tidak pada pola. Di lain pihak, perubahan metodologi (termasuk sample size) dari waktu ke waktu kemungkinan besar berpengaruh pada hasilnya, misalnya di tahun 2000 dan 2001, ketika ukuran sampel adalah hanya 32.384 dan 34.176 tingkat penyajian data adalah hanya mewakili untuk tingkat pulau (ukuran sampel tidak cukup bahkan untuk membuatnya mewakili untuk tingkat propinsi).

    Analysis unit

    Individu

    Universe

    Survei ini mencakup seluruh anggota rumah tangga (ART) yang berusia 10 tahun atau lebih yang tinggal di dalam rumah tangga tersebut. Akan tetapi, rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Kind of data

    Sample survey data

    Sampling procedure

    Data yang dikumpulkan pada SAKERNAS Agustus 2006, mencakup seluruh propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 68.800 rumah tangga tersebar di seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dan data representatif hingga level provinsi. Rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Desain pengambilan sampel* untuk SAKERNAS 2006 adalah desain pengambilan sampel multi tahap (dua tahap tanpa sub blok sensus, atau tiga tahap dengan sub blok sensus) dengan blok sensus/sub blok sensus sebagai unit pengambilan sampel utama (PSU) dan rumah tangga sebagai unit pengambilan sampel terakhir. Metode tersebut dikombinasikan dengan metode rotasi, di mana sebagian dari rumah tangga terpilih pada satu periode terpilih kembali pada periode berikutnya.Blok/sub blok sensus dipilih dengan probabilitas sebanding dengan ukuran. Sejumlah rumah tangga diambil secara acak dari blok/sub blok sensus yang dipilih. Di dalam dokumentasi lengkapnya dijelaskan tentang bagaimana ukuran sampel ditetapkan pada tiap wilayah, atau langkah-langkah stratifikasi yang dilaksanakan dan juga alokasi ukuran sampel di seluruh strata, begitu juga penjelasan lengkap tentang pembentukan kerangka sampel**.

    *) Metode pengambilan sampel SAKERNAS agak berbeda di beberapa masa. Sebagai contoh, pada tahun 1986-1989 metode pengambilan sampel adalah dengan metode rotasi, di mana sebagian dari rumah tangga terpilih pada satu periode terpilih kembali pada periode berikutnya. Hal ini terjadi pada SAKERNAS triwulanan, yang memang dilaksanakan pada periode tersebut. Pada periode-periode lainnya sering digunakan metode sampling dua sampai tiga tahap (multi tahap) untuk SAKERNAS tahunan, di mana pada tahap pertama dipilih blok sensus, tahap kedua sub blok sensus (bila ada sub blok sensus) dan tahap ketiga rumah tangga. Atau kombinasi sampling multi tahap dan metode rotasi (contoh: SAKERNAS 2006).

    **) Umumnya kerangka sampel SAKERNAS tahunan diambil dari hasil pencacahan sensus penduduk yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS. Sebagai contoh, SAKERNAS tahunan 2003 digunakan kerangka sampel yang berasal dari hasil listing pencacahan rumah tangga Sensus Penduduk tahun 2000. Atau bisa juga mengambil dari kegiatan sensus rumah tangga lainnya, seperti Sensus Ekonomi (dengan penyesuaian daftar sampel), contoh: SAKERNAS 2007 mengacu hasil SE 2006 untuk pembentukan kerangka sampel blok sensus. Sedangkan untuk SAKERNAS triwulanan kerangka sampelnya adalah dari daftar rumah tangga yang diperoleh dari kegiatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS dilakukan. Sebagai contoh, untuk kegiatan SAKERNAS triwulanan 2002/2003, kerangka sampel yang digunakan berasal dari rumah tangga dari kecamatan terpilih SUSENAS 2002.

    Mode of data collection

    Face-to-face

    Research instrument

    Untuk SAKERNAS, kuesioner telah dirancang secara sederhana dan ringkas. Diharapkan bahwa responden akan memahami tujuan pertanyaan survei dan terhindar dari kesalahan interpretasi serta menjaga responden tetap antusias selama pengumpulan data. Selain itu, desain kuesioner SAKERNAS dijaga tetap stabil untuk memudahkan perbandingan data.

    Kuesioner rumah tangga diberikan di setiap rumah tangga terpilih, yang mengumpulkan informasi umum anggota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin dan usia. Anggota rumah tangga yang berusia 10 tahun ke atas kemudian ditanya tentang pekerjaan, pendidikan, dan status perkawinan mereka.

    Cleaning operations

    Tahapan dari pemrosesan data adalah sebagai berikut: - Batching - Editing - Coding - Data Entri - Validasi - Tabulasi

    Sampling error estimates

    Sampling error hasil Sakernas disajikan pada bagian akhir publikasi Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia maupun Keadaan Pekerja di Indonesia.

  5. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2008 - Indonesia

    • dev.ihsn.org
    • datacatalog.ihsn.org
    • +1more
    Updated Apr 25, 2019
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Badan Pusat Statistik (2019). Survei Sosial Ekonomi Nasional 2008 - Indonesia [Dataset]. https://dev.ihsn.org/nada/catalog/73867
    Explore at:
    Dataset updated
    Apr 25, 2019
    Dataset authored and provided by
    Badan Pusat Statistikhttp://www.bps.go.id/
    Time period covered
    2008
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Sejak 1992 Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) mengumpulkan data pendidikan, kesehatan, perumahan, konsumsi/pengeluaran rumah tangga, dan sosial ekonomi lainnya setiap tahun, yang disebut sebagai data Kor. Di samping itu, dikumpulkan pula data khusus (modul) yang berbeda setiap tiga tahun, yaitu data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga, pendidikan dan sosial budaya, serta perumahan dan kesehatan. Data-data tersebut sangat berguna bagi Pemerintah dalam merencanakan pembangunan sektoral maupun lintas sektoral.

    Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah mengenai perkembangan data penduduk miskin setiap tahun, maka mulai tahun 2003 data modul konsumsi dan pengeluaran dikumpulkan melalui Susenas Panel dengan jumlah sampel sebanyak 10.000 rumah tangga. Jumlah sampel tersebut hanya mampu mengestimasi angka kemiskinan nasional, sementara tuntutan tersedianya angka kemiskinan sampai tingkat provinsi semakin meningkat.

    Pada tahun 2007, jumlah sampel Susenas Panel 2007 diperluas menjadi 68.800 rumah tangga agar angka kemiskinan dapat diperoleh sampai tingkat provinsi, dan besar sampel ini dipertahankan kembali pada pelaksanaan Susenas Panel 2008. Selain itu, pelaksanaan lapangannya dilakukan secara tim yang petugasnya terdiri dari Koordinator Tim (Kortim) dan beberapa pencacah (PCS). Dengan sistem ini diharapkan penyelesaian lapangan dapat lebih cepat dan kualitas hasil lapangan dapat lebih baik.

    Kegiatan persiapan Susenas Panel 2008 dilakukan pada akhir tahun 2007, mencakup kegiatan workshop intama dan pelatihan Innas yang bertujuan untuk menyamakan persepsi terhadap konsep/definisi serta prosedur dan tatacara pelaksanaan survei.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional, representatif sampai level kabupaten

    Analysis unit

    Anggota Rumah Tangga (Individu) dan Rumah Tangga

    Universe

    Pelaksanaan Susenas Panel 2008 mencakup 68.800 rumah tangga sampel yang menyebar di seluruh provinsi di Indonesia. Data hasil pencacahannya dapat disajikan baik untuk tingkat nasional maupun provinsi.

    Sampling procedure

    Estimasi Tingkat Kabupaten/Kota: Rancangan penarikan sampel Susenas 2008 adalah rancangan penarikan sampel bertahap dua. Penarikan sampel untuk daerah perkotaan dan perdesaan dilakukan secara terpisah. Prosedur penarikan sampel Susenas 2008 untuk suatu kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

    -Tahap pertama, dari master sampling frame (MSF) blok sensus biasa hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE06) dipilih nh blok sensus (h = 1, untuk perkotaan ; h = 2, untuk perdesaan) secara probability proportional to size (pps) dengan size banyaknya rumah tangga hasil pencacahan P4B (April 2003). Untuk blok sensus yang muatannya lebih dari 150 rumah tangga, maka perlu dilakukan pemilihan satu subblok sensus secara PPS-sistematik dengan size banyaknya rumah tangga hasil pencacahan P4B. Listing rumahtangga dilakukan pada seluruh blok sensus terpilih.

    -Tahap kedua, dari setiap blok sensus terpilih kemudian dipilih sebanyak m = 16 rumah tangga dari hasil listing secara sistematik.

    Seluruh rumahtangga terpilih Susenas 2008 akan dicacah dengan kuesioner kor dan kuesioner modul konsumsi/pengeluaran dan dilaksanakan pada Juli 2008.

    Estimasi Tingkat Propinsi (Panel Susenas): Sampel untuk estimasi tingkat propinsi adalah subsampel dari Susenas 2008 (Juli 2008). Ukuran sampel untuk estimasi propinsi secara nasional berjumlah 4.300 blok sensus yang mencakup 68.800 rumahtangga. Penarikan sampel blok sensus dilakukan secara sistematik.

    Listing dan penarikan sampel rumahtangga pada blok sensus yang merupakan subsampel Susenas 2008 (Juli 2008) dilakukan pada awal Febuari 2008 untuk pelaksanaan pencacahan Maret 2008. Rumahtangga terpilih Susenas Maret 2008 merupakan panel sampel untuk pelaksanaan Susenas Juli 2008, Maret 2009, dan Maret 2010.

    Mode of data collection

    Face-to-face

  6. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004 - Indonesia

    • dev.ihsn.org
    • catalog.ihsn.org
    Updated Apr 25, 2019
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Badan Pusat Statistik (2019). Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004 - Indonesia [Dataset]. https://dev.ihsn.org/nada/catalog/73875
    Explore at:
    Dataset updated
    Apr 25, 2019
    Dataset authored and provided by
    Badan Pusat Statistikhttp://www.bps.go.id/
    Time period covered
    2004
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Susenas merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang relatif sangat luas. Data yang dikumpulkan antara lain menyangkut bidang-bidang pendidikan, kesehatan/gizi, perumahan/lingkungan hidup, kegiatan sosial budaya, konsumsi dan pendapatan rumah tangga, perjalanan, dan pendapat masyarakat mengenai kesejahteraan rumah tangganya. Pada tahun 1992, sistim pengumpulan data Susenas diperbaharui, yaitu informasi yang digunakan untuk menyusun indikator kesejahteraan rakyat (Kesra) yang terdapat dalam modul (keterangan yang dikumpulkan tiga tahun sekali) ditarik ke dalam kor (kelompok keterangan yang dikumpulkan tiap tahun).

    Pertanyaan-pertanyaan yang dimasukkan dalam kor dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memonitor hal-hal yang mungkin berubah tiap tahun, berguna untuk perencanaan jangka pendek, serta pertanyaan yang dapat dikaitkan dengan pertanyaan modul, misalnya pengeluaran. Pertanyaan yang dimasukkan dalam modul diperlukan untuk menganalisis masalah yang tidak perlu dimonitor tiap tahun atau menganalisis masalah yang ingin diintervensi pemerintah, misalnya kemiskinan dan kekurangan gizi.

    Data gabungan kor-modul dapat menghasilkan analisis untuk menjawab pertanyaan seperti, apakah kelompok miskin mendapat manfaat yang sesuai dari program pendidikan yang dilaksanakan pemerintah (misal, program wajib belajar 9 tahun), siapa sajakah yang dapat memanfaatkan subsidi pemerintah di bidang pendidikan, apakah ada jenis-jenis alat KB tertentu yang lebih banyak dipakai penduduk miskin ketimbang yang lain, apakah ada kaitan antara jam kerja dengan fertilitas, dan apakah ada kaitan antara sanitasi dengan status kesehatan.

    Semenjak tahun 1993 ukuran sampel kor Susenas diperbesar dengan maksud agar statistik sederhana untuk tingkat kabupaten/kota dapat dihasilkan. Perkembangan baru ini memberikan dimensi baru para analisis data Susenas, dan memang sejak itu beberapa kabupaten sudah mulai menyusun indikator/statistik kesejahteraan rakyatnya masing-masing.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional, representatif sampai level kabupaten

    Analysis unit

    Anggota Rumah Tangga (Individu) dan Rumah Tangga

    Universe

    Susenas 2004 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan ukuran sampel sebanyak 249.376 rumah tangga tersebar baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dengan rincian untuk sampel Kor-Modul sebanyak 67.072 rumah tangga dan untuk sampel Kor (tanpa modul) sebanyak 182.304 rumah tangga. Sedangkan sampel Modul Konsumsi (Panel) sebanyak 10.200 rumah tangga yang merupakan pengulangan sampel pada Susenas 2003.

    Sampling procedure

    • Sampel Kor Susenas 2004 didesain untuk estimasi sampai tingkat kabupaten/kota. Rancangan sampel Kor Susenas 2004 adalah rancangan sampel bertahap dua untuk blok sensus yang tidak dibentuk sub blok sensus dan rancangan sampel bertahap tiga untuk blok sensus yang dibentuk sub blok sensus, baik untuk daerah perkotaan maupun daerah perdesaan. Pemilihan sampel untuk daerah perkotaan dan daerah perdesaan dilakukan secara terpisah.

    Setiap tahap dalam rancangan pemilihan sampel dijelaskan sebagai berikut:

    Blok sensus yang tidak dibentuk sub blok sensus:

    1. Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara Probability Proportional to Size (PPS) - Linear Systematic Sampling dengan size banyaknya rumah tangga hasil listing di setiap blok sensus hasil P4B,

    2. Tahap kedua, dari sejumlah rumah tangga hasil listing di setiap blok sensus terpilih dipilih 16 rumah tangga secara Linear Systematic Sampling.

    Blok sensus yang dibentuk sub blok sensus:

    1. Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara PPS - Linear Systematic Sampling dengan size banyaknya rumah tangga hasil listing di setiap blok sensus hasil P4B.

    2. Tahap kedua, dari setiap blok sensus terpilih dibentuk sejumlah sub blok sensus, selanjutnya dipilih satu sub blok sensus secara PPS Sampling dengan size banyaknya rumah tangga hasil listing hasil P4B di setiap sub blok sensus.

    3. Tahap ketiga, dari sejumlah rumah tangga hasil listing di setiap sub blok sensus terpilih dipilih 16 rumah tangga secara Linear Systematic Sampling.

    • Modul Perumahan dan Kesehatan:

    Besarnya sampel modul Perumahan dan Kesehatan dirancang untuk penyajian di tingkat propinsi. Sampel modul ini merupakan subsampel dari sampel terpilih untuk estimasi data tingkat kabupaten/kota, baik daerah perkotaan maupun daerah perdesaan. Subsampel tersebut dipilih secara Linear Systematic Sampling dari daftar blok sensus terpilih di setiap kabupaten/kota baik untuk daerah perkotaan maupun perdesaan. Selanjutnya blok sensus terpilih (subsampel) tersebut disebut blok sensus kor-modul, karena di samping dicacah dengan kuesioner modul, juga dicacah dengan kuesioner kor. Dengan kata lain, blok sensus yang akan digunakan untuk estimasi di tingkat propinsi (blok sensus kor-modul) dipilih secara Linear Systematic Sampling dari daftar blok sensus terpilih di setiap kabupaten/kota (blok sensus kor). Blok sensus yang tidak terpilih kor-modul Susenas 2004 disebut blok sensus kor.

    Mode of data collection

    Face-to-face

  7. i

    Micro and Small Industries Survey 2012, (Quarterly) - Indonesia

    • datacatalog.ihsn.org
    • catalog.ihsn.org
    Updated Jan 16, 2021
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Sub Direktorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga (2021). Micro and Small Industries Survey 2012, (Quarterly) - Indonesia [Dataset]. https://datacatalog.ihsn.org/catalog/8680
    Explore at:
    Dataset updated
    Jan 16, 2021
    Dataset authored and provided by
    Sub Direktorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga
    Time period covered
    2012
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Pada awalnya pengumpulan data IMK hanya dilakukan secara periodik melalui sensus atau survei. Dimulai dari sensus industri tahun 1974/1975. Kemudian survei Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga (IKKR) tahun 1982, Sensus Ekonomi tahun 1986 (SE’86), kemudian survei IKKR di tahun 1991, 1993, 1994, 1995, Sensus Ekonomi tahun 1996 (SE’96), tahun 1998-2005 data IMK dikumpulkan melalui Survei Usaha Terintegrasi (SUSI), sedangkan data tahun 2006 dikumpulkan melalui Sensus Ekonomi tahun 2006 (SE’06). Tahun 2009 dan 2010 Survei IMK dilakukan secara rutin setiap tahun. Mulai tahun 2011survei dilakukan secara triwulanan, Survei Industri Mikro dan Kecil 2012 (VIMK 12) juga diselenggarakan secara triwulanan. Triwulan I periode Januari-Maret, Triwulan II periode April-Juni, Triwulan III periode Juli-September, dan Triwulan IV periode Oktober-Desember.

    Tujuan Survei Industri Mikro dan Kecil 2012 Triwulanan adalah: - Mendapatkan informasi rinci mengenai karakteristik usaha IMK secara kuantitatif maupun kualitatif - Mendapatkan gambaran usaha dan pekerja IMK baik secara sektor maupun wilayah - Memperoleh gambaran tentang struktur biaya dari usaha IMK - Memperoleh gambaran tentang komposisi pengupahan terhadap pekerja laki-laki dan pekerja perempuan - Mendapatkan gambaran tentang kendala yang dialami serta prospek usaha IMK

    Konsep yang digunakan adalah : a. Industri Manufaktur: Kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. b. Skala usaha: - Industri Mikro: usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4 orang - Industri Kecil: usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 5-19 orang. c. Pekerja: - Pekerja produksi: Pekerja yang langsung bekerja/berhubungan dalam proses produksi. - Pekerja lainnya: Pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. - Pekerja dibayar: Pekerja yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan mendapat balas jasa berupa gaji dan lainnya dalam bentuk uang maupun barang. - Pekerja tidak dibayar: Pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha, tetapi tidak mendapat balas jasa. d. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI): klasifikasi baku statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal. KBLI 2009 menggunakan kode angka 5-digit yang menunjukkan struktur klasifikasi.

    Geographic coverage

    Seluruh Wilayah Indonesia

    Analysis unit

    Unit analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan ini adalah Angka Pertumbuhan Produksi dan profil IMK: - Nasional (KBLI 2-digit dan provinsi) - Provinsi (KBLI 2-digit). - Usaha IMK.

    Universe

    Responden yang dicakup pada kegaitan ini adalah Perusahaan/usaha industri manufaktur mikro dan kecil seluruh wilayah Indonesia.

    Kind of data

    Sample survey data [ssd]

    Frequency of data collection

    Triwulanan

    Sampling procedure

    1. Desain sampling Survei Industri Mikro dan Kecil 2012 Triwulanan yakni Rancangan penarikan sampel 2 (dua) tahap terstratifikasi : -Tahap pertama, adalah memilih sejumlah blok sensus pada setiap strata secara PPS (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya IMK hasil listing Survei IMK 2010. Penarikan sampel blok sensus antar strata dilakukan secara independent. Kerangka sampel yang digunakan yaitu daftar blok sensus hasil re-stratifikasi dalam satu propinsi. -Tahap kedua, adalah mengambil seluruh industri kecil dan memilih sejumlah industri mikro dari hasil listing secara sistematik linier untuk setiap jenis usaha sesuai KBLI pada blok sensus terpilih.

    2. Jenis rancangan sampel adalah sampel probabilitas

    3. Metodologi yang digunakan di poin 2, probability yaitu sampling sistematis

    4. Sampling frame adalah Rancangan penarikan sampel 2 (dua) tahap terstratifikasi. Tahap pertama, adalah memilih sejumlah blok sensus pada setiap strata secara PPS (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya IMK hasil listing Survei IMK 2010. Penarikan sampel blok sensus antar strata dilakukan secara independent. Kerangka sampel yang digunakan yaitu daftar blok sensus hasil re-stratifikasi dalam satu propinsi. Tahap kedua, adalah mengambil seluruh industri kecil dan memilih sejumlah industri mikro dari hasil listing secara sistematik linier untuk setiap jenis usaha sesuai KBLI pada blok sensus terpilih.

    5. Alokasi sampel Seluruh Wilayah Indonesia

    6. Kerangka Sampel adalah Daftar Blok Sensus terpilih pada Survei Industri Mikro dan Kecil 2010 (VIMK 10-DSBS)

    Mode of data collection

    Face-to-face [f2f]

  8. i

    Intercensal Population Survey 2015 - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    Updated Jan 16, 2021
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Sub Direktorat Statistik Demografi (2021). Intercensal Population Survey 2015 - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/catalog/8552
    Explore at:
    Dataset updated
    Jan 16, 2021
    Dataset authored and provided by
    Sub Direktorat Statistik Demografi
    Time period covered
    2014 - 2017
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) bertujuan untuk mengestimasi jumlah penduduk dan indikator demografi diantara dua waktu sensus penduduk. Badan Pusat Statistik (BPS) telah empat kali melakukan SUPAS, yaitu tahun 1976, 1985, 1995, dan 2005. SUPAS2015 merupakan SUPAS yang kelima yang dilaksanakan BPS.

    SUPAS 2015 mengumpulkan data kependudukan yang mencakup: keterangan pokok penduduk, lansia, kelahiran, kematian, kematian ibu, perpindahan penduduk, ketenagakerjaan, fasilitas perumahan, dan ditambahkan informasi mengenai: migrasi keluar internasional, perubahan iklim, dan disabilitas.

    Kegiatan SUPAS 2015 telah dimulai sejak tahun 2013 yaitu dengan rangkaian persiapan penyusunan kuesioner dan buku pedoman. Kuesioner dan buku pedoman tersebut telah disusun melalui berbagai diskusi dan workshop, dengan mempertimbangkan masukan dari para pengguna data dan pakar kependudukan.Pada tahun 2014 telah dilakukan uji coba SUPAS 2015 di tiga provinsi, yaitu: Provinsi Sumatera Barat (Kota Padang); Provinsi DI Yogyakarta (Kabupaten Bantul); dan Provinsi Sulawesi Utara (Kota Manado).

    Uji coba SUPAS 2015 menerapkan seluruh tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan pada SUPAS 2015. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menguji rancangan prosedur, tata kerja dan manajemen lapangan, rekrutmen petugas, kuesioner, menyempurnakan rancangan buku pedoman, program pengolahan data dan berbagai aspek administratif.

    Hasil kegiatan uji coba SUPAS 2015 dievaluasi dan menjadi bahan yang dibawa pada rangkaian diskusi, workshop, dan seminar yang dihadiri oleh para pengguna data serta pakar kependudukan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menyempurnakan metodologi, kuesioner, buku pedoman, pengolahan, serta diseminasi hasil SUPAS 2015. Kegiatan lapangan SUPAS 2015 dilakukan selama periode tanggal 1-31 Mei tahun 2015 yaitu dengan diawali oleh pemutakhiran rumah tangga dan pemilihan sampel diikuti dengan pencacahan ke rumah tangga terpilih, untuk seluruh wilayah sampel yang tersebar di Indonesia.

    Tujuan SUPAS 2015 adalah : 1. Memperkirakan jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk. 2. Menyediakan data untuk penghitungan parameter fertilitas, meliputi angka kelahiran total (TFR), angka kelahiran kasar (CBR), rasio ibu-anak (CWR), angka kelahiran menurut kelompok umur (ASFR), dll. 3. Menyediakan data untuk penghitungan parameter migrasi, meliputi migrasi semasa hidup, migrasi risen, migrasi internasional, dll. 4. Menyediakan data untuk penghitungan parameter mortalitas, meliputi angka kematian kasar (CDR), angka kematian bayi (IMR), angka kematian balita (U5MR), dan angka kematian ibu (MMRatio). 5. Memperbaharui proyeksi penduduk yang telah disusun sebelumnya. 6. Menyediakan data yang dapat digunakan untuk perencanaan dan evaluasi berbagai program pemerintah.

    SUPAS 2015 dilaksanakan di seluruh Indonesia. Jumlah sampel yang dicakup adalah 40.750 blok sensus (BS) dengan jumlah rumah tangga sampel sebanyak 652.000.

    Geographic coverage

    Seluruh Wilayah Indonesia

    Analysis unit

    Unit analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan ini,adalah Rumah tangga biasa, tidak termasuk rumah tangga khusus

    Universe

    SUPAS 2015 dilaksanakan di seluruh Indonesia mencakup 652.000 rumah tangga dari 40.750 blok sensus.

    Kind of data

    Sample survey data [ssd]

    Frequency of data collection

    Lainnya

    Sampling procedure

    1. SUPAS 2015, penghitungan jumlah sampel yakni variabel yang dijadikan dasar penghitungan adalah perkiraan kejadian kematian pada wanita yang sedang hamil, saat melahirkan, dan saat nifas dari data Sensus Penduduk 2010 dengan harapan memberikan gambaran yang lebih akurat pada level region dan nasional.

    2. Jenis rancangan sampel adalah probability.

    3. Metodologi yang digunakan di poin 2, adalah Multi stage yakni sampel blok sensus dan sampel rumah tangga.

    4. Sampling frame yang digunakan adalah : i. Kerangka sampel blok sensus: blok sensus pada setiap kabupaten/kota yang terlebih dahulu dilakukan proses stratifikasi berdasarkan indeks kesejahteraan rumah tangga, sehingga kerangka sampel blok sensus adalah daftar blok sensus yang dilengkapi dengan strata dimaksud dan jumlah rumah tangga hasil SP2010. ii. Kerangka sampel rumah tangga: daftar seluruh rumah tangga hasil pemutakhiran pada blok sensus terpilih. Proses pemutakhiran rumah tangga atau updating dilakukan untuk mendapatkan gambaran keadaan rumah tangga yang sebenarnya di blok sensus terpilih. Pada saat pemutakhiran tersebut ditanyakan juga kejadian kematian yang terjadi di rumah tangga biasa.

    5. Alokasi sampel adalah dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan jumlah sampel yang dicakup adalah 40.750 blok sensus dengan jumlah rumah tangga sebanyak 652.000.

    Mode of data collection

    Face-to-face [f2f]

  9. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009 - Indonesia

    • dev.ihsn.org
    • datacatalog.ihsn.org
    • +1more
    Updated Apr 25, 2019
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Badan Pusat Statistik (2019). Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009 - Indonesia [Dataset]. https://dev.ihsn.org/nada/catalog/study/IDN_2009_SUSENAS-JUL_v01-ID_M
    Explore at:
    Dataset updated
    Apr 25, 2019
    Dataset authored and provided by
    Badan Pusat Statistikhttp://www.bps.go.id/
    Time period covered
    2009
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Data yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan diantaranya adalah data pendidikan, kesehatan, perumahan, konsumsi/pengeluaran rumah tangga, dan sosial ekonomi lainnya. Data-data tersebut sangat berguna bagi Pemerintah dalam merencanakan pembangunan sektoral maupun lintas sektoral. Dalam rangka menyediakan data-data tersebut maka Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) hampir setiap tahun sejak tahun 1963. Data Susenas saat ini juga merupakan data yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi data Millenium Development Goals (MDG’s).

    Pada tahun 2009, menurut gilirannya modul Susenas adalah modul sosial budaya dan pendidikan. Sampel Susenas modul sebesar 291.888 rumah tangga sama dengan Susenas kor sehingga angka estimasinya diharapkan dapat diperoleh sampai tingkat kabupaten/kota. Pelaksanaan lapangan seperti tahun lalu, dilakukan secara tim yang setiap tim terdiri dari 1 (satu) orang Koordinator Tim (Kortim) dan 2 (dua) orang pencacah (PCS). Dengan sistem ini diharapkan penyelesaian lapangan dapat lebih cepat dan kualitas hasil pencacahan lapangan dapat lebih baik.

    Akhir-akhir ini BPS dituntut untuk dapat menyajikan data sampai tingkat terkecil yaitu tingkat kecamatan bahkan sampai tingkat desa. Permintaan data ini tidak terlepas dari hasil data berkualitas. Untuk Susenas 2009, penyajian sampai dengan tingkat kabupaten/kota mungkin dapat menimbulkan masalah manakala sampel tidak terpenuhi (RSE tinggi) atau kasus jarang (rare cases) yang tidak dapat mewakili sehingga tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka ada suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh BPS Kabupaten/Kota maupun BPS Provinsi yaitu pengecekan kualitas data sebelum data dikirim/disajikan ke BPS. Kegiatan ini sangat penting karena mutu data BPS tergantung kualitas data yang dihasilkan oleh BPS Kabupaten/Kota dan BPS Provinsi. Agar tercapainya data yang akurat dan tepat waktu, koordinasi antar unit di daerah kiranya sangat berpengaruh.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional, representatif sampai level kabupaten

    Analysis unit

    Anggota Rumah Tangga (Individu) dan Rumah Tangga

    Universe

    Pelaksanaan Susenas Juli 2009 mencakup 291.888 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Data hasil pencacahannya dapat disajikan baik untuk tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

    Sampling procedure

    Rancangan penarikan sampel Susenas 2009 adalah rancangan penarikan sampel dua tahap. Penarikan sampel untuk daerah perkotaan dan perdesaan dilakukan secara terpisah. Prosedur penarikan sampel Susenas 2009 untuk suatu kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

    • Tahap pertama, dari master sampling frame (MSF) blok sensus biasa hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE06) dipilih n h blok sensus (h = 1, untuk perkotaan ; h = 2, untuk perdesaan) secara probability proportional to size (pps) dengan size banyaknya rumah tangga hasil pencacahan P4B (April 2003). Untuk blok sensus yang muatannya lebih dari 150 rumah tangga, maka perlu dilakukan pemilihan satu subblok sensus secara PPS-sistematik dengan size banyaknya rumah tangga hasil pencacahan P4B. Listing rumah tangga dilakukan pada seluruh blok sensus/sub-blok sensus terpilih

    • Tahap kedua, dari setiap blok sensus/subblok sensus terpilih kemudian dipilih sebanyak 16 = m rumah tangga dari hasil listing secara sistematik. Seluruh rumah tangga terpilih Susenas 2009 akan dicacah dengan kuesioner kor (Daftar VSEN2009.K) dan kuesioner modul sosial budaya dan pendidikan (Daftar VSEN2009.MSBP) pada Juli 2009.

    Mode of data collection

    Face-to-face

    Research instrument

    Kuesioner yang digunakan ialah Kor (VSEN2009.K) dan Modul Sosial budaya dan pendidikan (VSEN2009.MSBP).

  10. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2008 - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    • dev.ihsn.org
    • +1more
    Updated Mar 29, 2019
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Badan Pusat Statistik (2019). Survei Sosial Ekonomi Nasional 2008 - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/catalog/3045
    Explore at:
    Dataset updated
    Mar 29, 2019
    Dataset authored and provided by
    Badan Pusat Statistikhttp://www.bps.go.id/
    Time period covered
    2008
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Data yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan diantaranya adalah data pendidikan, kesehatan, perumahan, konsumsi/pengeluaran rumah tangga, dan sosial ekonomi lainnya. Data-data tersebut sangat berguna bagi Pemerintah dalam merencanakan pembangunan sektoral maupun lintas sektoral. Dalam rangka menyediakan data-data tersebut maka Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional hampir setiap tahun sejak tahun 1963.

    Pada tahun 2008, jumlah sampei Susenas modul konsumsi diperluas menjadi 285.904 rumah tangga sama dengan Susenas kor sehingga angka kemiskinan dan karakteristiknya dapat diperoleh sampai tingkat kabupaten/kota. Selain itu, pelaksanaan lapangannya dilakukan secara tim yang petugasnya terdiri dari Koordinator Tim (Kortim) dan beberapa pencacah. Dengan sistem ini diharapkan penyelesaian lapangan dapat iebih cepat dan kualitas hasil lapangan dapat lebih baik.

    Kegiatan persiapan Susenas Juli 2008 dilakukan pada awal tahun 2008, mencakup kegiatan workshop Intama dan pelatihan Innas yang bertujuan untuk menyamakan persepsi terhadap konsep/definisi serta prosedur dan tata cara pelaksanaan survei.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional, representatif sampai level kabupaten

    Analysis unit

    Anggota Rumah Tangga (Individu) dan Rumah Tangga

    Universe

    Pelaksanaan Susenas Juli 2008 mencakup 285.904 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Data hasil pencacahannya dapat disajikan baik untuk tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

    Kind of data

    Sample survey data [ssd]

    Sampling procedure

    Rancangan penarikan sampel Susenas 2008 adalah rancangan penarikan sampel bertahap dua. Penarikan sampel untuk daerah perkotaan dan perdesaan dilakukan secara terpisah. Prosedur penarikan sampel Susenas 2008 untuk suatu kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

    • Tahap pertama, dari master sampling frame (MSF) blok sensus biasa hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE06) dipilih n h blok sensus (h = 1, untuk perkotaan ; h = 2, untuk perdesaan) secara probability proportional to size (pps) dengan size banyaknya rumah tangga hasil pencacahan P4B (April 2003). Untuk blok sensus yang muatannya lebih dari 150 rumah tangga, maka perlu dilakukan pemilihan satu subblok sensus secara PPS-sistematik dengan size banyaknya rumah tangga hasil pencacahan P4B. Listing rumahtangga dilakukan pada seluruh blok sensus terpilih.

    • Tahap kedua, dari setiap blok sensus terpilih kemudian dipilih sebanyak tangga rumah m 16 =dari hasil listing secara sistematik. Seluruh rumahtangga terpilih Susenas 2008 akan dicacah dengan kuesioner kor dan kuesioner modul konsumsi/pengeluaran dan dilaksanakan pada Juli 2008.

    Estimasi Tingkat Propinsi (Panel Susenas) Sampel untuk estimasi tingkat propinsi adalah subsampel dari Susenas 2008 (Juli 2008). Ukuran sampel untuk estimasi propinsi secara nasional berjumlah 4.300 blok sensus yang mencakup 68.800 rumahtangga. Penarikan sampel blok sensus dilakukan secara sistematik.

    Listing dan penarikan sampel rumahtangga pada blok sensus yang merupakan subsampel Susenas 2008 (Juli 2008) dilakukan pada awal Febuari 2008 untuk pelaksanaan pencacahan Maret 2008. Rumahtangga terpilih Susenas Maret 2008 merupakan panel sampel untuk pelaksanaan Susenas Juli 2008, Maret 2009, dan Maret 2010.

    Mode of data collection

    Face-to-face

  11. i

    National Labor Force Survey 2014, February - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    Updated Jan 16, 2021
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan (2021). National Labor Force Survey 2014, February - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/catalog/8708
    Explore at:
    Dataset updated
    Jan 16, 2021
    Dataset authored and provided by
    Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan
    Time period covered
    2013 - 2014
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Data ketenagakerjaan dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus dan survei, salah satunya adalah Sakernas. Sakernas merupakan survey yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan antar periode pencacahan. Sakernas Triwulanan 2014 dilaksanakan di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 200.000 rumah tangga, tersebar pada 20.000 blok sensus di seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Dimana besarnya sampel Sakernas setiap triwulan sebesar 5.000 blok sensus. Sedangkan pada Sakernas bulan Agustus besarnya sampel 20.000 blok sensus, diantaranya 5.000 blok sensus adalah sampel Sakernas triwulanan III dan 15.000 blok sensus merupakan sampel Sakernas tambahan. Penambahan sampel tambahan sebesar 15.000 blok sensus dimaksudkan untuk memperoleh estimasi data hingga tingkat kabupaten/kota.

    Data yang Dikumpulkan

    Dari setiap rumah tangga terpilih dikumpulkan keterangan mengenai keadaan umum setiap anggota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin dan umur. Khusus untuk anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas akan ditanyakan keterangan mengenai status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pengangguran dan pengalaman kerja.

    Tujuan Sakernas Secara umum, tujuan pengumpulan data melalui Sakernas Triwulanan 2014 adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus, untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja serta perkembangannya di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.

    Geographic coverage

    Seluruh Wilayah Indonesia

    Analysis unit

    Secara ringkas unit analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan ini, adalah rumah tangga biasa.

    Universe

    1. Responden yang dicakup pada kegiatan ini adalah rumah tangga biasa. Dengan batasan bahwa Rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal di blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.
    2. Data dibedakan menurut desa/kota
    3. Data dibedakan menurut jenis kelamin

    Kind of data

    Sample survey data [ssd]

    Frequency of data collection

    Triwulanan

    Sampling procedure

    1. Jenis rancangan sampel : Sampel probability.

    2. Alokasi sampel : Sakernas Triwulanan 2014 dilaksanakan di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 200.000 rumah tangga, tersebar pada 20.000 blok sensus di seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Sampel Sakernas setiap triwulan sebesar 5.000 blok sensus. Sedangkan pada Sakernas bulan Agustus besarnya sampel 20.000 blok sensus, diantaranya 5.000 blok sensus sampel Sakernas triwulanan III , 15.000 blok sensus merupakan sampel Sakernas tambahan. Penambahan sampel tambahan sebesar 15.000 blok sensus dimaksudkan untuk memperoleh estimasi data hingga tingkat kabupaten/kota.

    Mode of data collection

    Face-to-face [f2f]

    Cleaning operations

    Perlakuan terhadap outlier/missing data yang dilakukan dalam pengolahan data secara umum adalah imputasi.

  12. i

    Survei Angkatan Kerja Nasional 2000 - Indonesia

    • datacatalog.ihsn.org
    • catalog.ihsn.org
    Updated Mar 29, 2019
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan (2019). Survei Angkatan Kerja Nasional 2000 - Indonesia [Dataset]. https://datacatalog.ihsn.org/catalog/4843
    Explore at:
    Dataset updated
    Mar 29, 2019
    Dataset authored and provided by
    Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
    Time period covered
    2000
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Survei Tenaga Kerja Nasional (SAKERNAS) adalah survei yang didesain untuk mendapatkan gambaran umum dari ketenagakerjaan dan juga untuk memahami apakah ada perubahan dari struktur tenaga kerja antar periode pencacahan. Sejak survei dimulai pada 1976, telah melalui serangkaian perubahan meliputi cakupannya, frekuensi pencacahan, jumlah sampel rumah tangga yang diikutkan, dan tipe informasi yang dikumpulkan. Survei ini adalah sumber terbesar dan paling dipercaya mengenai data ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk setiap rumah tangga yang terpilih, informasi umum mengenai kondisi dari setiap rumah tangga meliputi nama, hubungan dengan kepala rumah tangga (KRT), jenis kelamin, dan usia ditanyakan. Anggota rumah tangga (ART) berusia 10 tahun atau lebih akan ditanyakan lebih lanjut tentang status perkawinan, pendidikan dan status ketenagakerjaannya.

    SAKERNAS ditujukan untuk mengumpulkan informasi yang memenuhi tiga tujuan: 1. Ketenagakerjaan berdasar pendidikan, jam kerja, klasifikasi industri dan status pekerjaan, 2. Tingkat pengangguran dan setengah pengangguran berdasar karakteristik yang berbeda dan upayanya dalam pencarian pekerjaan, 3. Populasi usia kerja yang tidak dalam angkatan kerja (misalnya sedang sekolah, mengurus rumah tangga dan lain-lain).

    Data yang dikumpulkan pada SAKERNAS tahunan 2000, mencakup seluruh propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 32,384 rumah tangga dari seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dan data representatif hingga tingkat pulau (belum mencukupi untuk sampai tingkat provinsi). Data rumah tangga utama diambil dari hasil pencacahan kuesioner Kor SAK2000.AK.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional* (kecuali Propinsi Maluku), mencakup daerah perkotaan dan pedesaan, representatif hingga level pulau (jumlah sampel tidak memadai untuk dibuat representatif hingga level propinsi).

    *) Walaupun mencakup seluruh Indonesia, ada beberapa keadaan ketika tidak semua Propinsi dicakup. Sebagai contoh, pada tahun 2000, Sakernas tidak mencakup Propinsi Maluku karena konflik horizontal yang terjadi di sana. Selain itu, merdekanya Timor Timur pada tahun 1999 juga mengubah cakupan Sakernas untuk tahun-tahun selanjutnya. Setelah itu, dengan adanya pemekaran Propinsi sebagai konsekuensi otonomi daerah, proporsi sampel per Propinsi juga berubah, seperti di tahun 2006 ketika jumlah Propinsi sudah menjadi 33. Walaupun demikian, perbedaan cakupan hanya berpengaruh pada besaran/level tidak pada pola. Di lain pihak, perubahan metodologi (termasuk sample size) dari waktu ke waktu kemungkinan besar berpengaruh pada hasilnya, misalnya di tahun 2000 dan 2001, ketika ukuran sampel adalah hanya 32.384 dan 34.176 tingkat penyajian data adalah hanya mewakili untuk tingkat pulau (ukuran sampel tidak cukup bahkan untuk membuatnya mewakili untuk tingkat propinsi).

    Analysis unit

    Individu

    Universe

    Survei ini mencakup seluruh anggota rumah tangga (ART) yang berusia 10 tahun atau lebih yang tinggal di dalam rumah tangga tersebut. Akan tetapi, rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Kind of data

    Sample survey data

    Sampling procedure

    Data yang dikumpulkan pada SAKERNAS 2000, mencakup seluruh propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 32.348 rumah tangga tersebar di seluruh provinsi kecuali Maluku (yang sedang mengalami konflik horizontal), baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dan data representatif hingga level pulau. Rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Metode pengambilan sampel* untuk SAKERNAS 2000 adalah metode pengambilan sampel tiga tahap dengan kelompok segmen (kelseg) sebagai unit pengambilan sampel utama (PSU) dan rumah tangga sebagai unit pengambilan sampel terakhir. Kelompok segmen dipilih dengan probabilitas sebanding dengan ukuran (PPS) dari wilayah cacah (wilcah). Sejumlah rumah tangga diambil secara acak dari kelompok segmen yang dipilih. Di dalam dokumentasi lengkapnya dijelaskan tentang bagaimana ukuran sampel ditetapkan pada tiap wilayah, atau langkah-langkah stratifikasi yang dilaksanakan dan juga alokasi ukuran sampel di seluruh strata, begitu juga penjelasan lengkap tentang pembentukan kerangka sampel**.

    Pada SAKERNAS 1990 - 2000 istilah blok sensus dan sub-blok sensus tidak digunakan, tetapi istilah wilayah pencacahan (wilcah) serta kelompok segmen (kelseg) yang digunakan. Desain sampel SAKERNAS 2000 melalui pemilihan sampel yang terpisah untuk daerah pedesaan dan perkotaan. Rancangan sampel daerah perkotaan : 1. Pada tahap pertama, dipilih sejumlah wilcah secara sistematik clari Daftar Wilcah daerah perkotaan hasil SE 1996. 2. Pada tahap kedua, dari setiap Wilcah terpilih, dipilih satu kelompok segmen (kelseg) secara PPS berdasarkan banyaknya rumahtangga dalam kelseg, hasil listing SE96. 3. Pada tahap ke tiga, dipilih 8 rumahtangga dari setiap kelseg terpilih secara sistematik. Rancangan sampel daerah pedesaan : 1. Pada tahap pertama,dipilih sejumlah wilcah secara sistematik dari KCI. 2. Pada tahap ke dua, dari setiap Wilcah terpilih, dipilih satu kelompok segmen (kelseg) secara PPS berdasarkan banyaknya rumahtangga dalam kelseg, hasil listing SP90. 3. Pada tahap ketiga, dipilih 8 rumah tangga dari setiap kelompok segmen terpilih secara sistematik.

    *) Metode pengambilan sampel SAKERNAS agak berbeda di beberapa masa. Sebagai contoh, pada tahun 1986-1989 metode pengambilan sampel adalah dengan metode rotasi, di mana sebagian dari rumah tangga terpilih pada satu periode terpilih kembali pada periode berikutnya. Hal ini terjadi pada SAKERNAS triwulanan, yang memang dilaksanakan pada periode tersebut. Pada periode-periode lainnya sering digunakan metode sampling dua sampai tiga tahap (multi tahap) untuk SAKERNAS tahunan, di mana pada tahap pertama dipilih blok sensus, tahap kedua sub blok sensus (bila ada sub blok sensus) dan tahap ketiga rumah tangga. Atau kombinasi sampling multi tahap dan metode rotasi (contoh: SAKERNAS 2006).

    **) Umumnya kerangka sampel SAKERNAS tahunan diambil dari hasil pencacahan sensus penduduk yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS. Sebagai contoh, SAKERNAS tahunan 2003 digunakan kerangka sampel yang berasal dari hasil listing pencacahan rumah tangga Sensus Penduduk tahun 2000. Atau bisa juga mengambil dari kegiatan sensus rumah tangga lainnya, seperti Sensus Ekonomi (dengan penyesuaian daftar sampel), contoh: SAKERNAS 2007 mengacu hasil SE 2006 untuk pembentukan kerangka sampel blok sensus. Sedangkan untuk SAKERNAS triwulanan kerangka sampelnya adalah dari daftar rumah tangga yang diperoleh dari kegiatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS dilakukan. Sebagai contoh, untuk kegiatan SAKERNAS triwulanan 2002/2003, kerangka sampel yang digunakan berasal dari rumah tangga dari kecamatan terpilih SUSENAS 2002.

    Mode of data collection

    Face-to-face

    Research instrument

    Untuk SAKERNAS, kuesioner telah dirancang secara sederhana dan ringkas. Diharapkan bahwa responden akan memahami tujuan pertanyaan survei dan terhindar dari kesalahan interpretasi serta menjaga responden tetap antusias selama pengumpulan data. Selain itu, desain kuesioner SAKERNAS dijaga tetap stabil untuk memudahkan perbandingan data.

    Kuesioner rumah tangga diberikan di setiap rumah tangga terpilih, yang mengumpulkan informasi umum anggota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin dan usia. Anggota rumah tangga yang berusia 10 tahun ke atas kemudian ditanya tentang pekerjaan, pendidikan, dan status perkawinan mereka.

    Cleaning operations

    Tahapan dari pemrosesan data adalah sebagai berikut: - Batching - Editing - Coding - Data Entri - Validasi - Tabulasi

    Sampling error estimates

    Sampling error hasil Sakernas disajikan pada bagian akhir publikasi Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia maupun Keadaan Pekerja di Indonesia.

  13. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 8 Tahun 2024

    • paralegal.id
    pdf
    Updated Jan 31, 2024
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Paralegal.id (2024). Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 8 Tahun 2024 [Dataset]. https://paralegal.id/peraturan/peraturan-kepala-badan-pusat-statistik-nomor-8-tahun-2024/
    Explore at:
    pdfAvailable download formats
    Dataset updated
    Jan 31, 2024
    Dataset provided by
    Paralegal.id
    License

    Public Domain Mark 1.0https://creativecommons.org/publicdomain/mark/1.0/
    License information was derived automatically

    Description

    Download Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pedoman Administrasi Keuangan Kegiatan Sensus dan Survei di Lingkungan Badan Pusat Statistik. File pdf ini disediakan oleh website Paralegal.id - Portal Hukum dan Peraturan Indonesia. Silakan kunjungi website kami untuk menemukan peraturan lainnya serta gunakan fitur riset hukum lainnya.

  14. i

    National Labor Force Survey 2013, August - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    Updated Jan 16, 2021
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan (2021). National Labor Force Survey 2013, August - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/catalog/8675
    Explore at:
    Dataset updated
    Jan 16, 2021
    Dataset authored and provided by
    Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan
    Time period covered
    2013 - 2014
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Sakernas mengumpulkan data tentang keadaan umum ketenagakerjaan. Sampel Sakernas tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia. Dengan sampel yang tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia, Sakernas mampu menghasilkan estimasi parameter ketenagakerjaan level nasional, provinsi dan juga kabupaten/kota. Sakernas Triwulanan dilaksanakan pendataannya pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.

    Tujuan :

    Secara umum, tujuan Sakernas adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan. Secara khusus, Sakernas bertujuan untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran, dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja, serta perkembangannya dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.

    SAKERNAS adalah survei yang didesain untuk mendapatkan gambaran umum dari ketenagakerjaan dan juga untuk memahami apakah ada perubahan dari struktur tenaga kerja antar periode pencacahan. SAKERNAS dimulai pada 1976, dan telah melalui serangkaian perubahan meliputi cakupan, frekuensi pencacahan, jumlah sampel rumah tangga yang diikutkan, dan tipe informasi yang dikumpulkan. Survei ini adalah sumber terbesar dan paling dipercaya mengenai data ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk setiap sampel rumah tangga yang terpilih , informasi umum tentang kondisi dari setiap rumah tangga yang meliputi nama, hubungan dengan kepala rumah tangga (KRT), jenis kelamin, dan usia ditanyakan. Anggota rumah tangga (ART) berusia 10 tahun atau lebih akan ditanyakan lebih lanjut tentang status perkawinan, pendidikan dan status ketenagakerjaannya.

    SAKERNAS ditujukan untuk mengumpulkan informasi yang memenuhi tiga tujuan: 1. Ketenagakerjaan berdasar pendidikan, jam kerja, klasifikasi industri dan status pekerjaan, 2. Tingkat pengangguran berdasar karakteristik yang berbeda dan upayanya dalam pencarian pekerjaan, 3. Populasi usia kerja yang tidak dalam angkatan kerja (misalnya sedang sekolah, mengurus rumah tangga dan lain-lain).

    Sakernas Triwulanan mencakup 150.000 rumah tangga sampel tersebar pada 20.000 blok sensus di seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Besarnya sampel SAKERNAS 2013 Triwulan 1 memungkinkan data dianalisis hingga tingkat kabupaten/kotamadya. Data rumah tangga utama diambil dari hasil pencacahan kuesioner kor SAK13-AK

    Geographic coverage

    Seluruh Wilayah Indonesia

    Analysis unit

    Unit analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan ini adalah anggota rumah tangga yang berusia 10 tahun keatas atau lebih yang tinggal di dalam rumah tangga tersebut.

    Universe

    Sakernas 2013 triwulan 3 mencakup 50.000 rumah tangga sampel tersebar pada 20.000 blok sensus di seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Akan tetapi, rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Kind of data

    Sample survey data [ssd]

    Frequency of data collection

    Triwulanan

    Sampling procedure

    1. Jenis rancangan sampel probability

    2. SAKERNAS Februari 2013 dilaksanakan di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 50.000 rumah tangga,tersebar pada 5.000 blok sensus di seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. 5.000 blok sensus ini adalah sampel Sakernas triwulanan ke-1. Alokasi sampel sebanyak 5.000 blok sensus (50.000 rumah tangga) untuk Sakernas Februari, Mei dan November. 20.000 blok sensus (200.000 rumah tangga) untuk Sakernas Agustus. Penambahan sampel tambahan khusus di Agustus sebesar 15.000 blok sensus dimaksudkan untuk memperoleh estimasi data hingga tingkat kabupaten/kota. Rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Metode pengambilan sampel untuk SAKERNAS 2013 adalah metode pengambilan sampel klaster dua tahap dengan blok sensus sebagai unit pengambilan sampel utama (PSU) dan rumah tangga sebagai unit utama pengambilan sampel. Blok sensus (PSU) dipilih dengan probabilitas sebanding dengan ukuran. Sejumlah rumah tangga diambil secara acak dari blok sensus yang dipilih. Di dalam dokumentasi lengkapnya dijelaskan tentang bagaimana ukuran sampel ditetapkan pada tingkat domain, atau langkah-langkah stratifikasi yang dilaksanakan dan juga alokasi ukuran sampel di seluruh strata. Untuk SAKERNAS 2013 tahunan menggunakan kerangka sampel Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang telah dimutakhirkan pada setiap menjelang pelaksanaan survei.

    1) Metode pengambilan sampel SAKERNAS agak berbeda di beberapa masa. Sebagai contoh, pada tahun 1986-1989 metode pengambilan sampel adalah dengan metode rotasi, di mana sebagian dari rumah tangga terpilih pada satu periode terpilih kembali pada periode berikutnya. Hal ini terjadi pada SAKERNAS triwulanan, yang memang dilaksanakan pada periode tersebut. Pada periode-periode lainnya sering digunakan metode sampling dua sampai tiga tahap (multi tahap) untuk SAKERNAS tahunan, di mana pada tahap pertama dipilih blok sensus, tahap kedua sub blok sensus (bila ada sub blok sensus) dan tahap ketiga rumah tangga. Atau kombinasi sampling multi tahap dan metode rotasi (contoh: SAKERNAS 2006). 2) Umumnya kerangka sampel SAKERNAS tahunan diambil dari hasil pencacahan sensus penduduk yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS. Sebagai contoh, SAKERNAS tahunan 2003 digunakan kerangka sampel yang berasal dari hasil listing pencacahan rumah tangga Sensus Penduduk tahun 2000. Atau bisa juga mengambil dari kegiatan sensus rumah tangga lainnya, seperti Sensus Ekonomi (dengan penyesuaian daftar sampel), contoh: SAKERNAS 2007 mengacu hasil SE 2006 untuk pembentukan kerangka sampel blok sensus. Sedangkan untuk SAKERNAS triwulanan kerangka sampelnya adalah dari daftar rumah tangga yang diperoleh dari kegiatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS dilakukan. Sebagai contoh, untuk kegiatan SAKERNAS triwulanan 2002/2003, kerangka sampel yang digunakan berasal dari rumah tangga dari kecamatan terpilih SUSENAS 2002.

    Mode of data collection

    Face-to-face [f2f]

  15. i

    Survei Angkatan Kerja Nasional 2008 - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    • datacatalog.ihsn.org
    Updated Mar 29, 2019
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan (2019). Survei Angkatan Kerja Nasional 2008 - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/catalog/4821
    Explore at:
    Dataset updated
    Mar 29, 2019
    Dataset authored and provided by
    Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
    Time period covered
    2008
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    SAKERNAS adalah survei yang didesain untuk mendapatkan gambaran umum dari ketenagakerjaan dan juga untuk memahami apakah ada perubahan dari struktur tenaga kerja antar periode pencacahan. Sejak survei dimulai pada 1976, telah melalui serangkaian perubahan meliputi cakupannya, frekuensi pencacahan, jumlah sampel rumah tangga yang diikutkan, dan tipe informasi yang dikumpulkan. Survei ini adalah sumber terbesar dan paling dipercaya mengenai data ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk setiap rumah tangga yang terpilih, informasi umum mengenai kondisi dari setiap rumah tangga meliputi nama, hubungan dengan kepala rumah tangga (KRT), jenis kelamin, dan usia ditanyakan. Anggota rumah tangga (ART) berusia 10 tahun atau lebih akan ditanyakan lebih lanjut tentang status perkawinan, pendidikan dan status ketenagakerjaannya.

    SAKERNAS ditujukan untuk mengumpulkan informasi yang memenuhi tiga tujuan: 1. Ketenagakerjaan berdasar pendidikan, jam kerja, klasifikasi industri dan status pekerjaan, 2. Tingkat pengangguran berdasar karakteristik yang berbeda dan upayanya dalam pencarian pekerjaan, 3. Populasi usia kerja yang tidak dalam angkatan kerja (misalnya sedang sekolah, mengurus rumah tangga dan lain-lain).

    Data yang dikumpulkan pada SAKERNAS Agustus 2008, mencakup seluruh propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 293,088 rumah tangga dari seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dan data representatif hingga level kabupaten/kotamadya. Data rumah tangga utama diambil dari hasil pencacahan kuesioner kor SAK08-AK Agustus 2008.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional*, mencakup daerah perkotaan dan pedesaan, representatif hingga level kabupaten/kotamadya.

    *) Walaupun mencakup seluruh Indonesia, ada beberapa keadaan ketika tidak semua Propinsi dicakup. Sebagai contoh, pada tahun 2000, Sakernas tidak mencakup Propinsi Maluku karena konflik horizontal yang terjadi di sana. Selain itu, merdekanya Timor Timur pada tahun 1999 juga mengubah cakupan Sakernas untuk tahun-tahun selanjutnya. Setelah itu, dengan adanya pemekaran Propinsi sebagai konsekuensi otonomi daerah, proporsi sampel per Propinsi juga berubah, seperti di tahun 2006 ketika jumlah Propinsi sudah menjadi 33. Walaupun demikian, perbedaan cakupan hanya berpengaruh pada besaran/level tidak pada pola. Di lain pihak, perubahan metodologi (termasuk sample size) dari waktu ke waktu kemungkinan besar berpengaruh pada hasilnya, misalnya di tahun 2000 dan 2001, ketika ukuran sampel adalah hanya 32.384 dan 34.176 tingkat penyajian data adalah hanya mewakili untuk tingkat pulau (ukuran sampel tidak cukup bahkan untuk membuatnya mewakili untuk tingkat propinsi).

    Analysis unit

    Individu

    Universe

    Survei ini mencakup seluruh anggota rumah tangga (ART) yang berusia 10 tahun atau lebih yang tinggal di dalam rumah tangga tersebut. Akan tetapi, rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Kind of data

    Sample survey data

    Sampling procedure

    Sakernas Agustus 2008 dilaksanakan di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan jumlah sampel sekitar 69.824 rumah tangga,tersebar pada seluruh provinsi, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, representatif hingga tingkat propinsi. Rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

    Desain pengambilan sampel* untuk SAKERNAS adalah desain pengambilan sampel klaster dua tahap dengan blok sensus sebagai unit pengambilan sampel utama (PSU) dan rumah tangga sebagai unit utama pengambilan sampel. Blok sensus (PSU) dipilih dengan probabilitas sebanding dengan ukuran. Sejumlah rumah tangga diambil secara acak dari blok sensus yang dipilih. Di dalam dokumentasi lengkapnya dijelaskan tentang bagaimana ukuran sampel ditetapkan pada tingkat domain, atau langkah-langkah stratifikasi yang dilaksanakan dan juga alokasi ukuran sampel di seluruh strata. Kerangka sampel** yang digunakan adalah daftar blok sensus terpilih Sakernas 2007 berikut daftar nama kepala rumah tangga hasil listing Agustus 2007. Kerangka sampel ini digunakan untuk periode pencacahan (Februari dan Agustus) dalam tahun 2008-2010.

    *) Metode pengambilan sampel SAKERNAS agak berbeda di beberapa masa. Sebagai contoh, pada tahun 1986-1989 metode pengambilan sampel adalah dengan metode rotasi, di mana sebagian dari rumah tangga terpilih pada satu periode terpilih kembali pada periode berikutnya. Hal ini terjadi pada SAKERNAS triwulanan, yang memang dilaksanakan pada periode tersebut. Pada periode-periode lainnya sering digunakan metode sampling dua sampai tiga tahap (multi tahap) untuk SAKERNAS tahunan, di mana pada tahap pertama dipilih blok sensus, tahap kedua sub blok sensus (bila ada sub blok sensus) dan tahap ketiga rumah tangga. Atau kombinasi sampling multi tahap dan metode rotasi (contoh: SAKERNAS 2006).

    **) Umumnya kerangka sampel SAKERNAS tahunan diambil dari hasil pencacahan sensus penduduk yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS. Sebagai contoh, SAKERNAS tahunan 2003 digunakan kerangka sampel yang berasal dari hasil listing pencacahan rumah tangga Sensus Penduduk tahun 2000. Atau bisa juga mengambil dari kegiatan sensus rumah tangga lainnya, seperti Sensus Ekonomi (dengan penyesuaian daftar sampel), contoh: SAKERNAS 2007 mengacu hasil SE 2006 untuk pembentukan kerangka sampel blok sensus. Sedangkan untuk SAKERNAS triwulanan kerangka sampelnya adalah dari daftar rumah tangga yang diperoleh dari kegiatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS dilakukan. Sebagai contoh, untuk kegiatan SAKERNAS triwulanan 2002/2003, kerangka sampel yang digunakan berasal dari rumah tangga dari kecamatan terpilih SUSENAS 2002.

    Mode of data collection

    Face-to-face

    Research instrument

    Untuk SAKERNAS, kuesioner telah dirancang secara sederhana dan ringkas. Diharapkan bahwa responden akan memahami tujuan pertanyaan survei dan menghindari penyimpangan dan responden akan antusias selama pengumpulan data. Selain itu, desain kuesioner SAKERNAS dijaga tetap stabil untuk memudahkan perbandingan data.

    Kuesioner rumah tangga diberikan di setiap rumah tangga terpilih, yang mengumpulkan informasi umum anggota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin dan usia. Anggota rumah tangga yang berusia 10 tahun ke atas kemudian ditanya tentang pekerjaan, pendidikan, dan status perkawinan mereka.

    Cleaning operations

    Tahapan dari pemrosesan data adalah sebagai berikut: - Batching - Proses Editing - Koding - Entri Data - Validasi - Tabulasi

    Sampling error estimates

    Sampling error hasil Sakernas disajikan pada bagian akhir publikasi Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia maupun Keadaan Pekerja di Indonesia.

  16. s

    Kepadatan Penduduk menurut Provinsi - Dataset - Portal Satu Data Indonesia

    • katalog.satudata.go.id
    Updated Oct 8, 2022
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    (2022). Kepadatan Penduduk menurut Provinsi - Dataset - Portal Satu Data Indonesia [Dataset]. https://katalog.satudata.go.id/dataset/kepadatan-penduduk-menurut-provinsi
    Explore at:
    Dataset updated
    Oct 8, 2022
    Description

    Kepadatan dihitung berdasarkan jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayah. Data tahun 2002 berdasarkan angka sementara estimasi penduduk dihitung dengan metode matematik. Tidak termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap Data tahun 2003, merupakan angka estimasi penduduk kondisi bulan Juni 2003 Data tahun 2004, angka proyeksi penduduk Indonesia Data tahun 2005, Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2005; kecuali Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Nias dan Nias Selatan (di Provinsi Sumatera Utara) hasil Sensus Penduduk Aceh dan Nias (SPAN) 2005; Kabupaten Boven Digul dan Teluk Wondama (di Provinsi Papua) hasil estimasi Data tahun 2007-2009, Hasil Proyeksi Penduduk, diolah dari hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2005 Data tahun 2013-2015, Diolah dari Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035, BPS Data dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia Data tahun 2019 dikutip dari simdasi.bps.go.id. Untuk Provinsi NTB, Sulawesi Tengah, dan Maluku menggunakan data tahun 2018 mengikuti angka Kepadatan Penduduk Kabupaten/Kota

  17. Survei Potensi Desa 2008 - Indonesia

    • dev.ihsn.org
    • catalog.ihsn.org
    • +1more
    Updated Apr 25, 2019
    + more versions
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Badan Pusat Statistik (2019). Survei Potensi Desa 2008 - Indonesia [Dataset]. https://dev.ihsn.org/nada/catalog/study/IDN_2008_PODES_v01-ID_M
    Explore at:
    Dataset updated
    Apr 25, 2019
    Dataset authored and provided by
    Badan Pusat Statistikhttp://www.bps.go.id/
    Time period covered
    2008
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan pendataan Podes sejak tahun 1980 bersamaan dengan penyelenggaraan Sensus Penduduk 1980 hingga yang terakhir pada tahun 2005 menjelang pelaksanaan Sensus Ekonomi 2006. Pengumpulan data Podes dilakukan 3 kali dalam kurun waktu 10 tahunan, yaitu bersamaan dengan penyelenggaraan Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan Sensus Ekonomi. Namun demikian, pengumpulan data Podes pada tahun 1994 dan 1995 pernah dilakukan terkait dengan adanya program Inpres Desa Tertinggal (IDT). Sejak tahun 2008, kegiatan pendataan Podes direncanakan akan dilaksanakan secara independen dari berbagai kegiatan sensus.

    Podes 2008 mengalami beberapa perubahan penting untuk penyempurnaan sekaligus menambah manfaat bagi konsumen data khususnya pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan daerah. Perubahan yang dimaksud adalah penambahan kuesioner Suplemen Kecamatan (Podes08-Kec) dan Suplemen Kabupaten/Kota (Podes08-Kab/Kota). Dengan adanya kuesioner tambahan ini maka diharapkan data yang dikumpulkan akan menjadi lebih akurat. Beberapa pertanyaan yang kemungkinan tidak akurat atau kejadiannya langka pada kuesioner desa selanjutnya ditanyakan pada kuesioner Suplemen Kecamatan dan Suplemen Kabupaten/Kota. Selain itu ditambahkan juga beberapa pertanyaan baru seperti lapangan udara perintis komersial, terminal penumpang kendaraan bermotor roda empat atau lebih, sungai yang melintas, dan beberapa pertanyaan lain.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional, representatif sampai level desa/kelurahan.

    Analysis unit

    Desa

    Universe

    Desa

    Kind of data

    Census/enumeration data

    Sampling procedure

    Pengumpulan data Podes 2008 dilakukan secara sensus (complete enumeration). Pencacahan lapangan dilakukan melalui wawancara langsung oleh petugas pencacah (PCL) dengan kepala desa/lurah, staf yang ditunjuk atau narasumber lain yang relevan. Hasil pendataan Podes 2008 tingkat desa/kelurahan dibuat 2 (dua) rangkap yang berwarna merah dan biru. Satu rangkap yang berwarna merah harus dikirim ke BPS Kabupaten/Kota untuk diolah dan 1 (satu) rangkap yang berwarna biru merupakan pertinggal di desa/kelurahan. Petugas pencacah (PCL) adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) atau petugas lain (mitra statistik) yang telah dilatih yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi lapangan dan diutamakan bagi mereka menguasai wilayah kerjanya. Seorang PCL akan mendata kurang lebih 7 desa. Sementara itu staf BPS Kabupaten/Kota bertugas sebagai petugas pengawas/pemeriksa (PML). Selanjutnya seorang PML membawahi kurang lebih 3 (tiga) orang PCL. Petugas yang mendata Podes08-Kec adalah KSK atau staf BPS Kabupaten/Kota, sedangkan yang bertugas untuk mendata Podes08-Kab/Kota adalah staf BPS Kabupaten/Kota. Pengawasan terhadap kedua jenis petugas pendataan tersebut adalah Kasie Statistik Sosial atau Staf BPS Kabupaten/Kota.

    Mode of data collection

    Face-to-face [f2f]

  18. i

    Intercensus Population Survey 1995 - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    Updated Jan 16, 2021
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Sub Direktorat Statistik Demografi (2021). Intercensus Population Survey 1995 - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/catalog/8655
    Explore at:
    Dataset updated
    Jan 16, 2021
    Dataset authored and provided by
    Sub Direktorat Statistik Demografi
    Time period covered
    1995
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Latar Belakang: Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali pada tahun yang berakhiran lima,kecuali pada tahun 1976. SUPAS tahun 1995 yang ketiga kali dilaksanakan oleh BPS, dengan materi pokok yang dicakup adalah: - fertilitas - mortalitas - migrasi - keterangan sosial ekonomi sebagai materi penunjang

    SUPAS tahun 1995 pertama kali dilakukan pengumpulan data tentang urbanisasi di 6 kota besar, yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Ujung Pandang. Hal ini mengingat studi perpindahan penduduk (urbanisasi) masih jauh tertinggal dan langka, sedangkan dampak dari perpindahan terhadap karakteristik penduduk dan masalah sosial yang timbul tidak kalah penting kalau dibandingkan dengan dampak fertilitas dan mortalitas.

    Dalam dua dekade terakhir ini, dirasakan bahwa urbanisasi yang terjadi di Indonesia kita sangat pesat dan kecenderungan ini akan berjalanlebih cepat lagi di masa yang akan datang dan dampaknya terhadap berbagai segi kehidupan di daerah kota akan makin besar. Data yang dihasilkan dari SUPAS95 diharapkan dapat menjembatani kebutuhan data kependudukan setelah Sensus Penduduk 1990 dan menjelang Sensus Penduduk 2000.

    Tujuan SUPAS tahun 1995 adalah: 1. Memperkirakan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. 2. Mengetahui karakteristik migran. 3. Mendapatkan data penduduk secara rinci menurut jenis kelamin, golongan umur, status perkawinan, kewarganegaraan, pendidikan, agama, kegiatan, lapangan usaha, jenis pekerjaan, jumlah anak yang dilahirkan ibu, perpindahan, dan keadaan tempat tinggal. 4. Memperoleh daftar rumah tangga untuk dasar pemilihan sampel rumah tangga SUSENAS96.

    Geographic coverage

    Seluruh Wilayah Indonesia.

    Analysis unit

    Unit analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan Supas95 adalah individu, tempat tinggal/wilayah, WNI atau WNA dan Migrasi, dll

    Universe

    Survei Penduduk Antar Sensus 1995 mencakup penduduk yang bertempat tinggal tetap, baik warga negara Indonesia maupun warga asing pada wilayah pencacahan (wilcah) terpilih di seluruh Indonesia.

    Kind of data

    Sampel Probabilitas

    Frequency of data collection

    Lainnya (sepuluh tahun sekali)

    Sampling procedure

    1. Pelaksanaan kegiatan Supas95 meliputi :

    i). Pendaftaran bangunan dan rumah tangga antara lain untuk mengetahui jumlah anggota rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga migran serta banyaknya rumah tangga menurut golongan pengeluaran sebulan di kelompok segmen (kalseg) terpilih. Untuk pendaftaran bangunan dan rumah tangga telah dipilih sejumlah wilcah, kemudian dari setiap wilcah tersebut dipilih satu kalseg.

    ii).Pencacahan sampel yaitu pencacahan terhadap penduduk yang tinggal di dalam rumah tangga terpilih. Untuk pencacahan sampel dipilih 16 rumah tangga oleh pengawas/pemeriksa dari setiap kalseg terpilih.

    1. Jenis rancangan sampel probabilitas

    Pencacahan rumah tangga dengan menggunakan Daftar SUPAS95-S dilakukan terhadap rumah tangga terpilih. Petugas pendaftaran rumah tangga dan pencacahan rumah tangga terpilih adalah orang yang sama.

    Mode of data collection

    Wawancara langsung

  19. i

    Survey of Farming Household Income 2004 - Indonesia

    • datacatalog.ihsn.org
    • catalog.ihsn.org
    Updated Jan 16, 2021
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Sub Direktorat Statistik Hortikultura (2021). Survey of Farming Household Income 2004 - Indonesia [Dataset]. https://datacatalog.ihsn.org/catalog/8656
    Explore at:
    Dataset updated
    Jan 16, 2021
    Dataset authored and provided by
    Sub Direktorat Statistik Hortikultura
    Time period covered
    2004
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Latar belakang: Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik, penyelenggaraan Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan Sensus Ekonomi dilakukan 10 tahun sekali. Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik disebutkan bahwa waktu penyelenggaraan Sensus Penduduk adalah pada tahun berakhiran angka 0 (nol), Sensus Pertanian pada tahun berakhiran angka 3 (tiga), dan Sensus Ekonomi pada tahun berakhiran angka 6 (enam). Penyelenggaraan Sensus Pertanian dilakukan oleh BPS sejak tahun 1963, artinya Sensus Pertanian 2003 (ST2003) adalah yang kelima kalinya. Kegiatan pertanian yang dicakup dalam Sensus Pertanian sebelumnya dan dalam ST2003 meliputi 6 sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

    Tujuan Survei: - Mendapatkan data pendapatan rumah tangga pertanian serta struktur pendapatannya. - Mendapatkan data tentang pengusahaan, konversi dan mutasi lahan dari rumah tangga pertanian. - Mendapatkan data tentang keadaan sosial ekonomi rumah tangga pertanian.

    Data yang dikumpulkan: Pendapatan rumah tangga pertanian menurut sub sektor selama setahun.

    Manfaat kegiatan: Untuk mengevaluasi hasil pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah, maupun untuk perencanaan pembangunan pertanian selanjutnya, khususnya yang dengan usaha peningkatan pendapatan dan taraf hidup rumah tangga pertanian.

    Geographic coverage

    Seluruh Wilayah Indonesia.

    Analysis unit

    Unit analisis terkecil yang digunakan pada kegiatan ini yaitu rumah tangga yang bergerak di sektor pertanian.

    Universe

    Responden yang dicakup pada kegiatan ini meliiputi seluruh rumah tangga yang bergerak di sektor pertanian yang tidak dibedakan menurut desa/ kota.

    Kind of data

    Sampel Probabilitas

    Frequency of data collection

    Lainnya, 10 tahunan.

    Mode of data collection

    Wawancara langsung

  20. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2001 - Indonesia

    • catalog.ihsn.org
    • dev.ihsn.org
    Updated Mar 29, 2019
    Share
    FacebookFacebook
    TwitterTwitter
    Email
    Click to copy link
    Link copied
    Close
    Cite
    Badan Pusat Statistik (2019). Survei Sosial Ekonomi Nasional 2001 - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/index.php/catalog/3058
    Explore at:
    Dataset updated
    Mar 29, 2019
    Dataset authored and provided by
    Badan Pusat Statistikhttp://www.bps.go.id/
    Time period covered
    2001
    Area covered
    Indonesia
    Description

    Abstract

    Susenas merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang relatif sangat luas. Data yang dikumpulkan antara lain menyangkut bidang-bidang pendidikan, kesehatan/gizi, perumahan/lingkungan hidup, kegiatan sosial budaya, konsumsi dan pendapatan rumah tangga, perjalanan, dan pendapat masyarakat mengenai kesejahteraan rumah tangganya. Pada tahun 1992, sistim pengumpulan data Susenas diperbaharui, yaitu informasi yang digunakan untuk menyusun indikator kesejahteraan rakyat (Kesra) yang terdapat dalam modul (keterangan yang dikumpulkan tiga tahun sekali) ditarik ke dalam kor (kelompok keterangan yang dikumpulkan tiap tahun).

    Pertanyaan-pertanyaan yang dimasukkan dalam kor dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memonitor hal-hal yang mungkin berubah tiap tahun, berguna untuk perencanaan jangka pendek, serta pertanyaan yang dapat dikaitkan dengan pertanyaan modul, misalnya pengeluaran. Pertanyaan yang dimasukkan dalam modul diperlukan untuk menganalisis masalah yang tidak perlu dimonitor tiap tahun atau menganalisis masalah yang ingin diintervensi pemerintah, misalnya kemiskinan dan kekurangan gizi.

    Data gabungan kor-modul dapat menghasilkan analisis untuk menjawab pertanyaan seperti, apakah kelompok miskin mendapat manfaat yang sesuai dari program pendidikan yang dilaksanakan pemerintah (misal, program wajib belajar 9 tahun), siapa sajakah yang dapat memanfaatkan subsidi pemerintah di bidang pendidikan, apakah ada jenis-jenis alat KB tertentu yang lebih banyak dipakai penduduk miskin ketimbang yang lain, apakah ada kaitan antara jam kerja dengan fertilitas, dan apakah ada kaitan antara sanitasi dengan status kesehatan.

    Semenjak tahun 1993 ukuran sampel kor Susenas diperbesar dengan maksud agar statistik sederhana untuk tingkat kabupaten/kota dapat dihasilkan. Perkembangan baru ini memberikan dimensi baru para analisis data Susenas, dan memang sejak itu beberapa kabupaten sudah mulai menyusun indikator/statistik kesejahteraan rakyatnya masing-masing.

    Geographic coverage

    Cakupan nasional, representatif sampai level kabupaten

    Analysis unit

    Anggota Rumah Tangga (Individu) dan Rumah Tangga

    Universe

    Susenas 2001 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan ukuran sampel sebanyak 220.896 rumah tangga tersebar baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, 65.280 rumah tangga dilaksanakan pada blok sensus kor modul dengan menggunakan daftar kor modul (VSEN2001.KM) dan 155.616 rumah tangga di blok sensus kor saja, dengan menggunakan daftar Kor (VSEN2001.K). Dengan pertimbangan masalah keamanan, maka kegiatan Susenas 2001 di Daerah lstimewa Aceh tidak dapat diselenggarakan.

    Kind of data

    Sample survey data [ssd]

    Sampling procedure

    Rancangan sampel Susenas 2001 adalah rancangan sampel bertahap dua untuk daerah perkotaan dan rancangan sampel bertahap tiga untuk daerah pedesaan. Pemilihan sampel untuk daerah perkotaan dan daerah pedesaan dilakukan secara terpisah.

    Untuk daerah perkotaan, tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara linier sistematik sampling. Kemudian, dari setiap blok sensus terpilih dipilih 16 rumah tangga juga secara linier sistematik sampling. Untuk daerah pedesaan, tahap pertama, dari kerangka sampel kecamatan dipilih sejumlah kecamatan secara probability proportional to size, dengan size banyaknya rumah tangga dalam kecamatan. Tahap kedua, dari setiap kecamatan terpilih, dipilih sejumlah blok sensus secara linier sistematik sampling. Dan tahap terakhir, dari setiap blok sensus terpilih dipilih 16 rumah tangga juga secara linier sistematik sampling.

    Untuk penyajian estimasi data di tingkat propinsi yang biaya pelaksanaan pencacahannya diperoleh dari dana APBN, sampel kecamatan (untuk daerah pedesaan)/blok sensus (untuk daerah perkotaan) merupakan subsampel dari sampel kecamatan/blok sensus yang digunakan untuk estimasi tingkat kabupaten/kota, yaitu dipilih dari daftar kecamatan/blok sensus terpilih yang digunakan untuk estimasi tingkat kabupaten/kota, dengan cara sistematik sampling.

    Mode of data collection

    Face-to-face [f2f]

Share
FacebookFacebook
TwitterTwitter
Email
Click to copy link
Link copied
Close
Cite
Central Bureau of Statistics (BPS) of Indonesia (2019). National Socio-Economic Survey 2007 - Indonesia [Dataset]. https://catalog.ihsn.org/index.php/catalog/4851

National Socio-Economic Survey 2007 - Indonesia

Explore at:
Dataset updated
Mar 29, 2019
Dataset authored and provided by
Central Bureau of Statistics (BPS) of Indonesia
Time period covered
2007
Area covered
Indonesia
Description

Abstract

Badan Pusat Statistik/BPS (Central Statistical Agency) is responsible for the availability of data required for the development planning of both sectoral and cross-sectoral. Other than to see the condition, to monitor, and to evaluate development program implementation, continuous data availability also is required to make corrections to development programs being implemented. In the sector of social demography, data generated by BPS are collected among others through Sensus Penduduk/SP (Population Census), Survei Penduduk Antar Sensus/Supas (Inter-Census Population Survey), Survei Angkatan Kerja Nasional/Sakernas (National Workforce Survey), and Survei Sosial Ekonomi Nasional/Susenas (National Socioeconomic Survey).

Susenas is a survey designed to collect social demography data which coverage is very extensive. Data collected among others includes the sectors of education, health/nutrient, housing, other socio-economics, socio-cultural activities, household consumption/expenditure and income, and also trip/travel. Since 1992, BPS through Susenas has collected core data (basic information) and module data (specific information) every year. Module data is collected along with core data every 3 years, covering household consumption and expenditure module, educational and socio-cultural module, and also housing and health module. In accordance with its turn, module for year 2007 Susenas is housing and health. However, with the availability of Basic Health Research (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas) carried out by Department/Ministry of Health, and since most part of the data collection are health data always collected through Housing and Health Module Susenas, hence the 2007 Susenas module focus more to Housing Module.

In general, the purpose of data collection through 2007 Susenas is the availability of data on community's welfare in education, health, and buying power capability. Whereas, specifically, the purpose is: (i) Availability of core data on community's welfare which is highly required for planning, monitoring, and evaluating the success of the development; (ii) Availability of detailed data on housing and settlement such as habits of taking a bath, defecation, housing possession, building physical condition, facilities and equipments of building, and neighborhood condition.

Geographic coverage

National coverage, representative to the district level

Analysis unit

Household Members (Individual) and Household

Universe

Implementation Consumption Module Susenas 2007 included 68,800 household sample spread across 4,300 census blocks across regions districts / cities of Indonesia. Data collected include core data and consumption modules or expenditure and household income. Sample household Susenas consumption modules 2007 are the same households with selected households of Susenas 2005 of consumption module.

Kind of data

Sample survey data [ssd]

Sampling procedure

  1. Core Susenas

Design of 2007 Susenas sampling is a two-phase sampling design. Sampling for urban area and rural area is to be conducted separately. Procedure of 2007 Susenas sampling for a district/city is as follows:

• Phase 1, from master sampling frame (MSF) of normal census block of 2007 Economic Census result (SE06) are to be selected census block nh (h = 1, for urban; h = 2, for rural) in a probability proportional to size (pps) method whereas size is the number of households from P4B census result (April 2003). For census block that has contents of more than 150 households, selection of one census sub-block in PPS-systematic is required with the size of household number of P4B census result. Household listing is conducted to all selected census blocks/sub-blocks.

• Phase 2, from every selected census blocks/sub-blocks, then, to be selected m = 16 households from the listing result systematically.

  1. Module Housing and Settlements

Data collected in module Susenas 2007 include detailed data on housing and settlements. Sample size census blocks elected module of housing and settlements designed for presentation at provincial level. Further samples census block elected module of housing and settlement is a census block sample core-module. Sample census block core-module is a subsample of the sample census block core.

Mode of data collection

Face-to-face

Search
Clear search
Close search
Google apps
Main menu